Biasanyadigunakan dalam jas hujan, dan ePTFE sekarang dapat ditemukan dalam pakaian luar angkasa dan tambalan jantung. Kain Gore-Tex didesain menggantikan lapisan dalam PU dengan selaput fluoropolimer berpori tipis berpori yang diikat ke kain. Membran ini memiliki sekitar 9 miliar pori per inci persegi.Lapisan luar kain Gore-Tex dilapisi di
Doran Souvenir ā Berbicara tentang kain drill, kain satu ini merupakan salah satu jenis kain yang banyak digunakna untuk membuat seragam atau almamater. Jenis kain ini sangat cocok untuk seragam karena memiliki kekuatan jalinan benang yang tinggi dan ketebalan yang cukup. Sebenarnya apa itu kain drill? Apa kelebihannya? dan apa saja jenisnya? Mari simak artikel berikut ini! sc Kain adalah kain yang terbuat dari bahan katun atau polyester. Bahan ini tidak hanya digunakan untuk seragam sekolah, tetapi juga seragam koki, seragam kerja, dan berbagai pakaian lainnya. Ketebalan kain drill dapat bervariasi, di mana yang lebih tebal digunakan untuk seragam yang membutuhkan kekuatan ekstra, sementara yang lebih tipis digunakan untuk kemeja, blus, dan pakaian olahraga. Terdapat beberapa jenis kain drill yang dapat dipilih, antara lain kain drill Jepang, kain drill Amerika, ribstop drill, dan Unione Drill. Setiap jenis memiliki karakteristik unik dan kelebihan tersendiri. Berikut ini adalah penjelasan mendalam tentang jenis-jenis kain drill dan keunggulan masing-masing. Baca juga Wajib Tahu, Ini 3+ Kelebihan Kain Spunbond dan Kakteristiknya! Karakteristik Kain Drill sc Kain drill memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya menjadi pilihan yang populer di kalangan pengguna. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang kain drill 1. Ketebalan yang Bervariasi Kain drill cenderung memiliki ketebalan yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan grade yang digunakan. Hal ini memungkinkan Anda untuk memilih kain dengan tingkat ketebalan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. 2. Warna Khas Sebagian besar kain drill memiliki warna khaki atau warna yang menyerupai debu. Namun, ada juga jenis kain drill yang menawarkan pilihan warna yang lebih variatif jika Anda ingin mencari variasi warna yang berbeda. 3. Tekstur Diagonal Kain drill memiliki tekstur khas berupa pintalan dalam alur miring atau diagonal. Pintalan ini memberikan kekuatan tambahan pada kain dan membuatnya tidak mudah lepas. Keunikan ini memberikan karakteristik yang membedakan kain drill dari jenis kain lainnya. 4. Perbedaan pada Bagian Luar dan Dalam Kain drill umumnya memiliki perbedaan antara bagian dalam dan luar kain yang mudah dikenali. Anda dapat melihat perbedaan ini melalui perbedaan gradasi warna pada kain, dan perbedaannya juga terasa saat Anda menyentuh kain tersebut. Permukaan luar kain biasanya lebih halus dengan tekstur khas drill. 5. Nyaman Digunakan Meskipun tebal dan memiliki tekstur diagonal, kain drill terasa lembut dan nyaman saat digunakan. Hal ini membuatnya populer di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia. Anda dapat merasa nyaman mengenakan pakaian berbahan kain drill bahkan dalam kondisi cuaca yang panas. 6. Tidak Mudah Kusut Salah satu kelebihan kain drill adalah tahan terhadap kusut. Anda akan merasa terbantu saat menyetrika pakaian berbahan kain drill, karena kain ini tidak mudah mengkerut. Sifat kain yang tidak mudah kusut ini akan menghemat waktu dan usaha dalam proses penyetrikaan. Dengan memahami karakteristik-karakteristik tersebut, Anda dapat membuat pilihan yang tepat ketika memilih kain drill untuk berbagai kebutuhan pakaian Anda. Kain drill menawarkan kombinasi yang unik antara ketebalan, kekuatan, dan kenyamanan, menjadikannya pilihan yang ideal untuk seragam, pakaian kerja, atau bahkan pakaian sehari-hari Anda. Baca juga Mengenal Jenis Kain Babyterry dan Penggunaannya Jenis Kain Drill Tidak hanya satu, ada beberapa macam jenis kain drill yang tersebar saat ini. Berikut ini deretan jenis kain drill yang wajib Anda ketahui! 1. American Drilll sc Kain American Drill umumnya digunakan untuk membuat seragam lapangan yang berbasis otomotif. Namun, kain ini juga menjadi pilihan yang sangat baik untuk seragam pada umumnya, karena harganya yang ekonomis tetapi tetap memberikan kualitas yang bagus. Terbuat dari perpaduan bahan katun dan polyester, yang memberikan keunikan tersendiri dalam hal tekstur dan karakteristiknya. Berbeda dengan twist drill yang memiliki serat lebih kecil, kain American Drill memiliki serat yang lebih besar. American Drill juga memiliki keunggulan dalam hal daya tahan. Meskipun harganya terjangkau, kain ini tetap mampu memberikan kualitas yang baik dan tahan lama. Dengan kombinasi kelembutan, kualitas yang bagus, dan ketersediaan yang melimpah, kain American Drill menjadi pilihan yang sangat baik untuk pembuatan seragam. 2. Japan Drill sc Jenis kain drill ini menonjol dengan ketebalan dan kekuatannya yang superior dibandingkan dengan jenis kain drill lainnya. Khususnya, kain Japan Drill yang banyak diminati adalah yang memiliki kandungan bahan katun yang lebih tinggi daripada bahan polyester. Kelebihan ini memastikan kenyamanan saat mengenakan seragam, bahkan dalam kondisi panas dan lembap. Meskipun harganya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kain drill lainnya, Kain Japan Drill memberikan nilai yang sebanding dengan keunggulan yang dimilikinya. Kain ini memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap air dan keringat, menjaga kenyamanan penggunanya dalam berbagai situasi. Berbagai merek terkenal yang menggunakan kain Japan Drill antara lain Nagata Japan Drill, Avana Japan Drill, Taipan Japan Drill, Japan Drill by Sumtex, dan Bravada Japan Drill. 3. Ribstop Drill sc Kain Ribstop menjadi pilihan yang sangat direkomendasikan untuk seragam dan baju safety yang digunakan dalam kegiatan di lapangan. Kain ini memiliki pola garis kotak yang khas. Keunggulan utama dari kain Ribstop adalah ketahanannya yang sangat baik untuk penggunaan di luar ruangan. Kain ini terbuat dari campuran bahan seperti katun, polyester, nilon, dan polypropylene, dengan teknik tenun khusus. Yang membedakan kain Ribstop adalah cara penenunannya. Komposisinya dapat menggunakan jumlah yang sama atau lebih banyak dari katun dan polyester, atau dengan tingkat kandungan nilon yang lebih tinggi. Penenunan ini dilakukan dengan kerapatan yang sangat rapat dan membentuk pola garis seperti heksagon, berlian, atau kotak. Struktur penenunan ini membentuk tiga anyaman yang kuat, menjadikan serat kain atau nilon terjalin dengan sangat kuat sehingga kain tidak mudah sobek. Kekuatan dan ketahanan kain Ribstop membuatnya sangat cocok untuk seragam lapangan dan baju safety. Kain ini mampu menahan tekanan dan gesekan yang sering terjadi dalam aktivitas di luar ruangan. Meskipun memiliki kekuatan yang tinggi, kain ini tetap memberikan fleksibilitas dan tidak menghambat gerakan penggunanya. Ini sangat penting dalam situasi kerja lapangan yang membutuhkan mobilitas yang tinggi. Baca juga Mengenal Jenis Kain Balotelli Karakteristik, Kelebihan, dan Kekurangan 4. Twist / Twill Drill sc Twist Drill, atau yang sering disebut juga Twill Drill, adalah salah satu jenis kain drill yang paling dikenal di kalangan masyarakat. Bahkan, ada yang mengira bahwa kain drill hanya memiliki satu jenis variasi, yaitu twist drill. Keunggulan kain ini terletak pada sifatnya yang tahan air atau water repellent, serta seratnya yang kecil. Sifat tahan air membuat twist drill sering digunakan dalam pembuatan jaket almamater, yang biasanya dilengkapi dengan resleting zipper. Dengan kain ini, jaket akan memiliki perlindungan tambahan dari cuaca basah atau hujan. Selain itu, twist drill juga memiliki serat yang halus. Serat yang halus ini memberikan kualitas yang baik pada kain, baik dari segi tampilan maupun kekuatan. Kain twist drill ini umumnya digunakan dalam pembuatan berbagai jenis pakaian seperti jaket, celana, dan rok. Kelebihan dari serat yang halus adalah memberikan kenyamanan saat digunakan dan memberikan hasil jahitan yang rapi. 5. Hisofy Drill sc Jika Anda mencari jenis kain drill yang lebih baik dari Japan drill, pilihan terbaik adalah hisofy drill. Tekstur hisofy drill sebenarnya hampir sama dengan Japan drill. Namun, yang membedakan hisofy drill adalah karakteristiknya yang lebih lembut dan sangat lemas. Kain ini memberikan kenyamanan dan kesegaran saat dipakai, sambil tetap kuat dan tahan lama. Oleh karena itu, hisofy drill sangat cocok bagi mereka yang tinggal di daerah beriklim tropis atau panas. Kain ini memiliki kemampuan untuk menjaga suhu tubuh Anda tetap nyaman, bahkan di tengah cuaca yang panas dan lembap. Anda akan merasa segar dan tidak merasa terganggu oleh panasnya udara sekitar. Meskipun memiliki tekstur yang lembut, kain ini tetap mampu menahan aktivitas sehari-hari dan penggunaan dalam jangka waktu yang lama. Anda tidak perlu khawatir tentang keawetan kain ini, karena hisofy drill dapat bertahan dalam kondisi penggunaan yang intensif.
Unescomengakui bahwa Batik Indonesia mempunyai teknik pembuatan dan simbol budaya yang menjadi identitas rakyat Indonesia mulai dari lahir sampai m Cara Sederhana Membedakan Batik Original dengan Batik Palsu - Kompasiana.com
Sebelum penulis menjelaskan lebih detil mengenai jenis-jenis serat, benang dan kain terlebih dahulu dijelaskan hubungan antara ketiga barang-barang tersebut. Serat, Benang dan Kain Serat adalah sebuah zat yang panjang, tipis dan mudah dibengkokkan. Serat merupakan bahan utama dari pembuatan benang. Sebelum terbentuk benang, serat menjadi filament benda yang berbentuk seperti benang, dari filament tersebut akan membentuk benang. Sehingga dari terbentuknya benang tersebut maka akan terbagi beberapa macam benang diantaranya Benang tunggal, yaitu benang yang diperoleh dari mesin pintal dengan jalan memintal serat yang pendek atau benang monofilament atau memilin dua atau lebih filament. Benang multifilament, yaitu benang yang diperoleh dari dua atau lebih benang tunggal yang disejajarkan dan tidak dipintal. Benang gintir, yaitu benang yang diperoleh dari dua atau lebih benang tunggal yang dipintal bersama. Benang kepang,yaitu benang yang diperoleh dengan cara memintal paling sedikit dari benang gintir, atau memintal satu atau lebih benang gintir dengan satu atau lebih benang tunggal. Dari benang kemudian menjadi kain. Kain adalah barang yang terbentuk dari beberapa benang yang disatukan dengan cara dirajut dan ditenun. Tetapi ada kain yang dibuat tanpa benang/ filament, contoh yang sering disebut dengan Non woven Fabric. Dari cara pembentukannya, maka kain juga dapat dibagi menjadi beberapa macam , diantaranya Kain rajut; yaitu kain yang didapat dari mesin rajut dengan cara menjeratkan benang yang satu dengan yang lainnya. Kain tenun; yaitu kain yang didapat dari mesin tenun dengan cara menyilangkan kelompok benang yang satu dengan yang lainnya. Atau yang sering dikenal dengan istilah benang lusi/ warp susunan benang sepanjang kain kearah lebar kain dan benang pakan/ weft susunan benang selebar kain kearah panjang kain. Pada mulainya benang dan kain dibuat dari serat alam, seperti serat nabati dan serat hewani, namun karena perkembangan teknologi banyak sekali benang dan kain yang dibuat dari bahan kimia. Bahkan hampir seluruh barang-barang yang kita pakai menggunakan serat yang terbuat dari barang kimia, sehingga secara garis besar serat dapat dikelompokkan sebagai berikut Serat alam; yaitu serat nabati kapas, flax, henep dan rami dan serat hewani sutera dan wol. Serat tiruan; yaitu serat yang terbuat dari serat alam yang disusun kembali dengan mencampur dengan bahan kimia lainnya, seperti rayon viscose, rayon kupromium dan rayon asetat. Serat sintetik; yaitu serat yang dibuat dari bahan kimia, seperti polyester dan nylon. Berdasarkan bahan pembentuknya maka kedua barang tersebut dapat dilakukan identifikasi secara sederhana atau konvensional. Cara pengujian sederhana tersebut sering dilakukan oleh para Pemeriksa Barang Bea dan Cukai dalam memeriksa barang-barang yang diimpor dan diekspor. Pemeriksa barang bea dan cukai biasanya melakukan uji pendahuluan uji konvensional terlebih dahulu, sebelum barang tersebut dilakukan uji di Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Bea dan Cukai. Uji pendahuluan tersebut dilakukan dengan cara melakukan pembakaran terhadap ketiga barang serat, benang dan kain tersebut, sehingga dapat diketahui sifat-sifat permulaan dari ketiga barang tersebut, yang memungkinkan untuk mengetahui kebenaran awal atas pemberitahuan yang disampaikan kepada pihak Bea dan Cukai selaku pemungut fiscal atas barang-barang tersebut. Walaupun uji ini sering dianggap kuno dan tingkat keakuratannya masih perlu dilakukan pengujian secara laborat, namun menurut penulis hal ini perlu dilakukan karena secara keilmuan masih bisa diterima. Perlu diinformasikan bahwa uji bakar terhadap ketiga barang tersebut dilakukan untuk mengetahui bahan-bahan pembentuknya. Dengan mengetahui bahan-bahan pembentuknya maka dapat dengan mudah mengklasifikasikan ketiga barang tersebut kedalam pos pos tariff yang telah dibukukan kedalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia atau yang sekarang dikenal dengan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia Harmonize System. Berikut ini adalah tabel yang penulis buat berdasarkan literature dan pengalaman selama menjadi pemeriksa barang di Bea dan Cukai Asal serat Nama Serat Nama Benang Nama Kain Hasil Uji Bakar Alam Nabati Kapas Cotton Yarn dll. Denim, Cotton dll. Berbau seperti kertas terbakar, sifat abu rapuh Alam Hewani Wol Benang wol Kain dari wol Berbau seperti rambut terbakar, sifat abu rapuh, bulat dan hitam Sutera Benang sutera Kain sutera Berbau seperti rambut terbakar, sifat abu rapuh, bulat dan hitam Sintetik Nylon Nylon Yarn Kain Nylon dll. Berbau seperti seledri, abu keras, bulat, coklat muda sampai abu-abu Polyester Polyester Yarn Kain Polyester Berbau wangi, abu keras menggumpal Tiruan rayon viscose Belum pernah melakukan uji bakar rayon kupromium Belum pernah melakukan uji bakar rayon asetat Belum pernah melakukan uji bakar Perlu disampaikan bahwa secara teori, dalam uji bakar barang-barang tersebut diatas tidak hanya memperhatikan bau dan sifat abunya saja, akan tetapi harus dilihat juga karakteristik barang sebelum menyentuh api, dalam nyala api dan sesudah meninggalkan api. Pada tabel diatas, penulis hanya memberikan ciri-ciri yang mencolok dari barang tersebut. Untuk barang yang berasal dari serat tiruan, penulis sendiri belum pernah melakukan uji bakar dan penulis belum menemukan referensi dari yang lainnya. Akan tetapi menurut penulis bahwa untuk serat tiruan akan memiliki sifat atau karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan serat alam, karena serat tiruan merupakan serat alam yang diolah kembali dengan menggunakan bahan kimia lainnya. Begitu juga dengan polyester, kenapa polyester itu berbau wangi? menurut penulis dikarenakan disamping dia merupakan turunan plastik yang akan membawa sifat plastiknya, apabila dibakar dia juga akan mengeluarkan karakteristik dari esternya. Kita tentunya tau reaksi esterisasi kimia SMA, dimana terjadi reaksi antara alkohol dan asam, yang kemudian akan menjadi ester yang sifatnya berbau harum. Berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi pemeriksa barang di Bea dan Cukai Tanjung Emas, barang serat, benang dan kain didominasi oleh serat alami dan serat sintetis. Cotton, polyester serta kombinasi dari kedua barang tersebut merupakan barang-barang yang sering masuk ke pelabuhan Tanjung Emas. Hal ini dimungkinkan karena di Semarang banyak industry garmen yang bahan bakunya berasal dari impor. Bahkan di Semarang ada perusahaan penghasil kain Denim terbesar di Indonesia, salah satunya yaitu Apac Inti Corpora dan Batam Tex. Untuk barang dari serat sintetis polyester, penulis sering memeriksa barang tersebut di perusahaan Asia Pacific Fiber di Kendal dulu Texmaco. Demikian sekilas informasi tentang cara membedakan jenis serat, benang dan kain. Semoga dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya. Apabila ada kesalahan, penulis mengharapkan koreksi Anda pada komentar yang disediakan dibawah artikel ini. Sekian dan terimakasih. Pustaka Adang Karyana Syahbana, dan Drs. Ahmad Dimyati, Modul Teknis Pemeriksaan Barang Tekstil, Jakarta Pusdiklat Bea dan Cukai, 2011. Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2012. Pengalaman Penulis.
Janganlupa like, share and subscribe Kalau ada yg ga suka atau mau kasih kritikan bisa komen di bawah atau dm di ig saya @muslimah_cerdas123
Setiap jenis kain memiliki bagian luar dan dalam yang berbeda. Membedakan antara kain bagian luar dan dalam sangat penting karena dapat mempengaruhi pemilihan baju dan cara merawatnya. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan tentang cara membedakan kain bagian luar dan dalam. 1. Perhatikan Warna dan Pola Salah satu cara untuk membedakan kain bagian luar dan dalam adalah dengan memperhatikan warna dan polanya. Biasanya, kain bagian luar memiliki warna dan pola yang lebih menonjol dan jelas dibandingkan dengan bagian dalam yang lebih polos dan terkesan lebih sederhana. 2. Sentuh Permukaan Kain Anda juga dapat membedakan kain bagian luar dan dalam dengan meraba permukaannya. Kain bagian luar biasanya terlihat lebih kasar dan tebal dibandingkan dengan bagian dalam yang terasa lebih halus dan lembut. 3. Perhatikan Saat Kain Digeserkan Cara lain untuk membedakan kain bagian luar dan dalam adalah dengan menggeserkan kain dengan jari Anda. Kain bagian luar biasanya terlihat lebih kaku dan tidak fleksibel saat digeserkan, sedangkan bagian dalam lebih lentur dan mudah digeserkan. 4. Perhatikan Tali Jahitan Salah satu tanda yang dapat membantu Anda membedakan kain bagian luar dan dalam adalah dengan memperhatikan tali jahitan. Biasanya, tali jahitan pada kain bagian luar lebih kaku dan terlihat lebih kuat dibandingkan dengan bagian dalam yang lebih lembut. 5. Perhatikan Kedalaman Warna Kain bagian luar umumnya memiliki warna yang lebih dalam dan tajam dibandingkan dengan bagian dalam yang warnanya lebih pudar atau kurang terang. 6. Perhatikan Berat Kain Kain bagian luar biasanya lebih berat dibandingkan dengan bagian dalam yang lebih ringan. Hal ini karena kain bagian luar biasanya diperkuat dengan bahan tambahan untuk memperkuat strukturnya. 7. Perhatikan Tekstur Kain Tekstur kain bagian luar dan dalam juga berbeda. Kain bagian luar umumnya lebih kasar dan terlihat lebih padat dibandingkan dengan bagian dalam yang lebih halus dan mudah melar. 8. Perhatikan Seberapa Mudah Kain Kusut Kain bagian luar biasanya lebih tahan kusut dibandingkan dengan bagian dalam yang lebih mudah kusut. Hal ini karena kain bagian luar biasanya lebih tebal dan memiliki lapisan tambahan untuk menghaluskan strukturnya. 9. Perhatikan Sisi Kain Kain bagian luar dan dalam juga dapat dibedakan dengan memperhatikan sisi kain. Biasanya, kain bagian luar memiliki sisi yang lebih kasar dan tidak terlihat rapi, sedangkan bagian dalam lebih halus dan terlihat lebih rapi. 10. Perhatikan Efek Tahan Air Banyak kain bagian luar yang dirancang untuk tahan air, sehingga dapat digunakan dalam cuaca yang lembap atau basah. Kain bagian dalam umumnya tidak dirancang dengan efek tahan air. 11. Perhatikan Cara Kain Menyerap Air Cara kain menyerap air juga dapat membantu membedakan kain bagian luar dan dalam. Kain bagian luar umumnya kurang menyerap air atau bahkan tahan air, sedangkan bagian dalam lebih mudah menyerap air. 12. Perhatikan Kain saat Terkena Cahaya Kain bagian luar dan dalam juga dapat dibedakan dengan memperhatikan bagaimana kain terlihat saat terkena cahaya. Kain bagian luar biasanya lebih terang dan memiliki kilauan yang lebih kuat dibandingkan dengan bagian dalam yang lebih suram. 13. Perhatikan Sifat Kain Sifat kain juga dapat membantu membedakan kain bagian luar dan dalam. Kain bagian luar umumnya lebih tahan lama dan tahan terhadap gesekan, sedangkan bagian dalam lebih mudah rusak dan terkelupas. 14. Perhatikan Cara Kain Bergerak Cara kain bergerak juga dapat membantu membedakan kain bagian luar dan dalam. Kain bagian luar umumnya lebih kaku dan tidak fleksibel saat digerakkan, sedangkan bagian dalam lebih lentur dan mudah bergerak. 15. Perhatikan Bahan Tambahan Banyak kain bagian luar yang dilengkapi dengan bahan tambahan untuk memperkuat strukturnya, seperti lapisan waterproof atau lapisan karet. Bagian dalam biasanya tidak memiliki bahan tambahan seperti itu. 16. Perhatikan Jumlah Serat Jumlah serat kain dapat membantu membedakan kain bagian luar dan dalam. Biasanya, kain bagian luar memiliki jumlah serat yang lebih banyak dan lebih rapat dibandingkan dengan bagian dalam yang seratnya lebih longgar dan jarang. 17. Perhatikan Pemakaian Kain Pemakaian kain juga dapat membantu membedakan kain bagian luar dan dalam. Kain bagian luar umumnya digunakan untuk pakaian luar seperti jaket dan mantel, sedangkan bagian dalam umumnya digunakan untuk pakaian dalam atau lining. 18. Perhatikan Kain Saat Ditarik Kain bagian luar dan dalam juga dapat dibedakan dengan cara ditarik. Kain bagian luar biasanya lebih tahan terhadap tarikan dan lebih kuat, sedangkan bagian dalam lebih mudah robek atau tertarik. 19. Perhatikan Harga Kain Harga kain juga dapat membantu membedakan kain bagian luar dan dalam. Kain bagian luar umumnya lebih mahal dibandingkan dengan bagian dalam yang lebih murah. 20. Perhatikan Kain saat Ditekan Cara kain merespon tekanan juga dapat membantu membedakan kain bagian luar dan dalam. Kain bagian luar umumnya lebih tahan terhadap tekanan dan tidak mudah deformasi, sedangkan bagian dalam lebih cepat mengalami deformasi. 21. Perhatikan Cara Kain Menyerap Keringat Cara kain menyerap keringat juga dapat membantu membedakan kain bagian luar dan dalam. Kain bagian luar umumnya kurang menyerap keringat, sedangkan bagian dalam lebih baik dalam menyerap keringat. 22. Perhatikan Bahan Kimia Banyak kain bagian luar yang dirancang untuk tahan terhadap bahan kimia tertentu, seperti bahan kimia pembersih atau bahan kimia industri. Bagian dalam biasanya tidak memiliki sifat tahan terhadap bahan kimia seperti itu. 23. Perhatikan Kualitas Jahitan Kualitas jahitan juga dapat membantu membedakan kain bagian luar dan dalam. Jahitan pada kain bagian luar biasanya lebih kuat dan rapat dibandingkan dengan bagian dalam yang lebih longgar dan mudah rusak. 24. Perhatikan Kain Saat Dibasahi Kain bagian luar dan dalam juga dapat dibedakan dengan cara merendam kain dalam air. Kain bagian luar biasanya lebih tahan terhadap air dan tidak cepat basah, sedangkan bagian dalam lebih cepat basah dan menyerap air dengan mudah. 25. Perhatikan Kain saat Diangin-anginkan Kain bagian luar dan dalam juga dapat dibedakan dengan cara mengangin-anginkannya. Kain bagian luar umumnya lebih berat dan tidak mudah terbang atau terbawa angin, sedangkan bagian dalam lebih ringan dan mudah terbang atau terbawa angin. 26. Perhatikan Kain Saat Disetrika Cara kain bereaksi saat disetrika juga dapat membantu membedakan kain bagian luar dan dalam. Kain bagian luar biasanya lebih tahan panas dan tidak mudah rusak saat disetrika, sedangkan bagian dalam lebih cepat rusak atau terbakar saat disetrika dengan suhu tinggi. 27. Perhatikan Kain Saat Dicuci Kain bagian luar dan dalam juga dapat dibedakan dengan cara dicuci. Kain bagian luar biasanya lebih sulit untuk dicuci dan memerlukan perlakuan khusus, sedangkan bagian dalam lebih mudah dicuci dan tidak memerlukan perlakuan khusus. 28. Perhatikan Kain Saat Dikeringkan Kain bagian luar dan dalam juga dapat dibedakan dengan cara dikeringkan. Kain bagian luar biasanya lebih sulit untuk dikeringkan dan memerlukan waktu yang lebih lama, sedangkan bagian dalam lebih cepat untuk dikeringkan. 29. Perhatikan Kain Saat Disimpan Kain bagian luar dan dalam juga dapat dibedakan dengan cara disimpan. Kain bagian luar biasanya lebih sulit untuk disimpan dan memerlukan perlakuan khusus, seperti disimpan di tempat yang kering dan tertutup, sedangkan bagian dalam lebih mudah disimpan dan tidak memerlukan perlakuan khusus. 30. Kesimpulan Membedakan kain bagian luar dan dalam tidaklah sulit. Anda dapat memperhatikan warna, pola, tekstur, sisi kain, dan banyak faktor lainnya untuk membedakan kain bagian luar dan dalam. Dengan memahami perbedaan antara kain bagian luar dan dalam, Anda dapat memilih pakaian yang tepat dan merawatnya dengan benar.
Berikutcara merawat jeans supaya tahan lama. 1. Baca Instruksi pada Label Perawatan Kain. Sumber: Pexels. Cara paling aman yang dapat kalian lakukan untuk merawat jeans agar tahan lama adalah dengan membaca terlebih dahulu instruksi pada label perawatan kain. Biasanya labet tersebut terdapat pada bagian dalam jeans.
cara membedakan bagian luar kain songket Kain Songket; Asal Mula, Jenis, dan Maknanya Sejarah dan Perkembangan Kain Songketcara membedakan bagian luar kain songket-Palembang memiliki sejarah yang panjang, mulai dari kejayaan kerajaan Sriwijaya sampai Kesultanan Palembang. Kerajaan Sriwijaya pada masa kejayaannya sekitar abad ke 7 Masehi menjadi cikal bakal kota yang terletak di tepian sungai Musi ini. Banyak peninggalan tak ternilai berasal dari kerajaan terkenal itu, salah satunya adalah budaya wastra kain tenun yang indah, kain songket menunjukan sebuah tingkat kebudayaan yang tinggi, sebab dalam kain ini tersimpan berbagai hal seperti bahan yang digunakan, cara pengerjaan, makna yang terkandung di dalamnya sekaligus cara penggunaanya dan tingkatan orang yang Palembang konon merupakan salah satu bukti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang mampu penguasai perdagangan di Selat Malaka pada zamannya. Para ahli sejarah mengatakan bahwa kerajaan Sriwijaya sekitar abad XI setelah runtuhnya kerajaan Melayu memegang hegemoni perdagangan laut dengan luar negeri, di antara negara yang mempunyai hubungan dagang dengan kerajaan Sriwijaya adalah India, Cina, Arab dll. Keberadaan hegemoni perdagangan ini menunjukan sebuah kebesaran kerajaan maritim di Nusantara pada masa itu. Keadaan geografis yang berada di lalu lintas antara jalut perdagangan Cina dan India membuat kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim dan perdagangan Gemerlap warna dan kilauan emas yang terpancar pada kain tenun ini, memberikan nilai tersendiri dan menunjukan sebuah kebesaran dari orang-orang yang membuat kain songket. Apabila kita melihat rangkaian benang yang tersusun dan teranyam rapih lewat pola simetris, menunjukan bahwa kain ini dibuat dengan keterampilan masyarakat yang memahami berbagai cara untuk membuat kain bermutu, yang sekaligus mampu menghias kain dengan beragam desain. Kemampuan ini tidak semua orang mampu mengerjakannya, keahlian dan ketelitian mutlak diperlukan untuk membuat sebuah kain songket. Pengetahuan ini biasanya diperoleh dengan cara turun temurun dari generasi ke generasi para ahli sejarah, seperti dikutip oleh Agung S dari Team Peneliti ITT Bandung dalam bukunya yang berjudul āPengetahuan Barang Tekstilā 1977209 , mengatakan bahwa sejak zaman Neolithikum, di Indonesia sudah mengenal cara membuat pakaian. Dari alat-alat peninggalan zaman Neolithikum tersebut dapat diketahui bahwa kulit kayu merupakan pakaian manusia pada zaman prasejarah di Indonesia. Alat yang digunakan adalah alat pemukul kulit kayu yang dibuat dari batu,seperti yang terdapat pada koleksi Museum Pusat Jakarta. Disamping pakaian dari kulit kayu, dikenal juga bahan pakaian dengan mengunakan kulit binatang yang pada umumnya dipakai oleh lakiālaki sebagai pakaian untuk upacara ataupun pakaian untuk perang. Sejak zaman prasejarah nenek moyang bangsa Indonesia juga sudah mengenal teknik menenun. Hal tersebut diperkuat dengan adanya penemuan tembikar dari zaman prasejarah yang didalamnya terdapat bentuk hiasan yang terbuat dari kain tenun di zaman itu terlihat dari adanya kerajaan Sriwijaya yang menghasilkan berbagai kain songket, dimana pada masa itu diperkirakan gemerlap warna kain songket untuk para pejabat kerajaan khususnya untuk raja di berikan sulaman berbahan emas. Sebagai kerajaan yang kaya dengan emas dan berbagai logam mulai lainnya, sebagian emas-emas tersebut dikirim kenegeri Siam Thailand untuk dijadikan benang emas yang kemudian dikirim kembali kekerajaan Sriwijaya, oleh para perajin benang emas tersebut ditenun dengan menggunakan benang sutra berwarna yang pada masa itu diimpor dari Siam Thailand, India dan Tiongkok Cina. Perdagangan internasional membawa pengaruh besar dalam hal pengolahan kain songket terutama dalam memadukan bahan yang akan digunakan sebagai kain songket. Kain Songket untuk Raja dan kelurganya tentu memerlukan bahan dan pengerjaan yang lebih, benang sutra yang dilapisi emas menjadi bahan yang menonjol dalam pembuatanya, sehingga menghasilkan sebuah kain songket gemerlap, yang menunjukan sebuah kebesaran dan kekayaan yang tidak dagang internasional itu mengantarkan kerajaan Sriwijaya kepada kerajaan yang terbuka terhadap pengaruh dari luar, adanya hubungan dagang dengan Negara tetangga secara tidak langsung mempengaruhi kebdayaan setempat. Sebagai akibat dari adanya pertukaran barang dalam perdagangan telah mempengaruhi corak atau motif kain songket yang dihasilkan didaerah Palembang. Banyaknya pengaruh kesenian yang dibawa oleh para pedagang tersebut yang diantaranya berasal dari Timur Tengah dan Tiongkok Cina mempengaruhi motif dalam desain kain songket Palembang. Salah satunya adalah agama Islam yang dibawa oleh pedagang dari Timur tengah,walaupun dalam kesenian Islam tidak diperbolehkan mewujudkan mahluk hidup, tetapi didalam desain kain songket tampak dibuat binatang binatang tertentu. Seperti misalnya berbagai jenis burung, reptilia dan naga. Motif bunga manggis dalam desain kain songket juga terdapat pada relief-relief candi Prambanan dari abad kesembilan dan kesepuluh, para ahli memperkirakan ada persamaan dengan motif yang ada dalam desain songket Palembang dan ini merupakan bukti peninggalan sejarah dari zaman Hindu di Indonesia yang terdapat dalam desain kain songket Palembang hingga saat melemahnya kerajaan-kerajaan di nusantara khususnya di Palembang dan datangnya penjajahan Belanda, telah terjadi perubahan pada struktur kehidupan masyarakat sampai menjelang Perang Dunia II, keberadaan kain songket sempat mengalami kemunduran karena sulitnya bahan baku yang diperlukan. Namun, keberadaan kain songket yang merupakan peninggalan sejarah bangsa Indonesia masih tetap dipertahankan terutama karena masih mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat. Bertahannya kain songket ini, selain memiliki bentuk yang indah juga memiliki nilai-nilai historis yang panjang dalam sejarah bangsa ini, kebesaran kerajaan Sriwijaya tidak akan terlepas dari keberadaan kain songket. Keberadaan kain songket ini telah ikut membesarkan kerajaan Sriwijaya melalui sebuah perdagangan Belanda dari tanah nusantara dan datangnya penjajahan Jepang dan masa Revolusi sampai dengan tahun 1950, terus menghantarkan kerajinan kain songket pada titik yang menghawatirkan karena sulitnya mendapatkan bahan baku dan pemasaran hasil produksi songket tersebut. Pada masa penjajahan Jepang, Indonesia mengalami pemerasan sehingga bahan baku yang digunakan untuk membuat kain songket sangat sulit diperoleh. Menjelang tahun 1950 dan sesudahnya, kerajinan kain songket sudah mulai diusahakan kembali secara keci-kecilan dengan cara mencabut kembali benang emas dan benang perak dari tenunan kain songket yang lama yang sudah tidak dipakai lagi karena kain sutera sebagai dasarnya sudah lapuk untuk mendapatkan tenunan kain songket yang baru, keadaan ini berlangsung hingga tahun 1966. Barulah sekitar tahun 1966 akhir, usaha kerajinan songket mulai banyak dikerjakan lagi oleh para perajin kain songket seperti masa-masa lampau dengan banyaknya benang-benang sutera impor yang datang dari luar negeri, seperti Cina dan Taiwan melalui pedagang-pedagang dari Singapura dan benang-benang emas dari India, Perancis, Jepang dan Jerman. Kain songket Palembang telah banyak mengalami jatuh bangun dalam usahanya mempertahankan peninggalan kebudayaan masa lampau. Namun tetap bertahan hingga saat sekarang ini. Keberadaan kain songket ini, merupakan salah satu aset bangsa yang sangat besar dan harus dijaga dengan baik keberadaanya. Kain songket ini telah menjadi ciri khas dari kota Palembang dan merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia sangat kaya akan peninggalan dan kebudayaan baik dalam bentuk kain maupun yang Motif Kain Songket Palembanga. Macam-macam Motif Kain SongketPemakaian kain songket pada umumnya dipakai sebagai pakaian adat masyarakat Palembang untuk menghadiri upacara perkawinan, upacara cukur rambut bayi dan sebagai busana penari Gending Sriwijaya Tarian selamat datang. Menurut dari Team ITT Bandung 1977217-218 meyebutkan tentang jenis-jenis motif kain songket Palembang, diantaranya adalah 1. Songket Lepus Lepus berarti menutupi, jadi pengertian kain songket lepus adalah songket yang mempunyai benang emasnya hampir menututpi seluruh bagian kain. Benang emasnya dengan kualitas tinggi didatangkan dari China. Kadangkala benang emas ini diambil dari kain songket yang sudah sangat tua ratusan tahun karena kainnya menjadi rapuh, benang emas disulam kembali ke kain yang baru. Kualitas jenis songket lepus merupakan kualitas yang tertinggi dan termahal harganya. Sesuai dengan gambar motifnya, maka kain songket lepus inipun bermacam-macam namanya, antara lain songket lepus lintang bergambar bintang, songket lepus buah anggur, songket lepus berantai, songket lepus ulir, dan Songket TawurPada desain songket tawur yaitu kain yang pada motifnya tidak menutupi seluruh permukaan kain tetapi berkelompok-kelompok dan letaknya menyebar bertabur/tawur. Benang pakan sebagai pembentuk motif tidak disisipkan dari pinggir kepinggir kain seperti pada halnya penenunan kain songket yang biasa, tetapi hanya berkelompokākelompok saja. Sama halnya dengan songket lepus, songket tawur pun bermacam-macam namanya antara lain songket tawur lintang, songket tawur tampak manggis, songket tawur nampan perak, dan Songket Tretes MenderPada kain songket jenis ini tidak dijumpai suatu gambar motif pada bagian tengah kain polosan. Motif-motif yang terdapat dalam songket tretes mender hanya ada pada kedua ujung pangkal dan pada pinggir-pinggir Songket Bungo PacikPada kain songket jenis ini, sebagian besar motifnya terbuat dari benang emas yang digantikan dengan benang kapas putih, sehingga tenunan benang emasnya tidak banyak lagi dan hanya dipakai sebagai selingan saja. 5. Songket KombinasiPada songket jenis ini merupakan kombinasi dari jenis-jenis songket diatas, misalnya songket bungo Cina adalah gabungan songket tawur dengan songket bungo pacik sedangkan songket bungo intan adalah gabungan antara songket tretes mender dengan songket bungo Songket LimarKain songket ini tidak dibentuk oleh benang-benang tambahan seperti halnya pada songket-songket lainnya. Motif kembang-kembangnya berasal dari benang-benang pakan atau benang lungsi yang dicelup pada bagian-Ābagian tetentu sebelum ditenun. Biasanya songket limar dikombinasikan dengan songket berkembang dengan benang emas tawur hingga disebut songket limar tawur. Macam dari songket limar diantaranya adalah jando berhias, jando pengantin serta kembang pacar. Untuk menguatkan dasar kain songket dalam penenunan benang emas atau benang perak, maka sering digunakan serat katun untuk lungsinya serta sutera untuk Motif Kain SongketWalaupun sejarah telah mencatat bagimana kain songket ini telah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya, namun ternyata kain songket Palembang tidak banyak mengalami penambahan dalam hal motif. Untuk membuat motif pada kain songket, ada yang menggunakan motif benang emas penuh dan ada yang kosong pada bagian tengahnya tetapi motifnya diberikan pada bagian tepi kain. Untuk membuat satu jenis kain songket biasanya didalamnya bisa terdapat dua atau tiga motif kain songket, sehingga untuk menghasilkan perpaduan gambar yang indah dan emas yang digunakan dalam kain songket sangat bervariasi, dalam kain songket yang asli buatan zaman dahulu menggunakan benang emas cap jantung yang terbuat dari emas murni empat belas karat disebut juga sebagai benang emas nomor satu. Benang emas seperti ini pada saat sekarang ternyata sudah tidak diproduksi lagi, karena selain harganya mahal. Benang emas untuk membuat kain songket sekarang ini biasanya menggunakan kualitas nomor dua yaitu benang emas bangko yang cirinya berwarna agak keperak-perakan dan bermanik seperti mutiara, kemudian benang emas nomor tiga adalah benang emas sartubi yang warnanya keputih-putihan dan struktur benangnya lebih halus, sedangkan benang emas dengan kualitas nomor empat adalah benang emas mamilon yang cirinya berwarna kuning keemasan dan benangnya agak kasar. Benang emas dengan kualitas biasa saja adalah benang emas jeli yang benangnya agak kasar dan mudah melihat bahan dasar yang digunakan untuk membuat motif kain songket, kita sudah bisa mengetahui bahwa masyarakat pada masa itu sangat mengyukai keindahan yang berbahan dasar dari emas. Untuk membuat hal seperti ini tentunya memerlukan bahan dasar yang mencukupi di daerah pembuatanya, agar tidak menjadikan biaya produksinya mahal. Maka untuk itu diperkirakan nusantara pada masa kerajaan Sriwijaya kaya akan emas, hingga dipergunakan untuk membuat bahan pakaian terbuat dari bahan yang dicampur dengan emas. Walaupun memang pakaian yang menggunakan emas, kebanyakan dimiliki oleh kalangan bangsawan terutama Kain songketsongke aWarna yang digunakan untuk mewarnai kain songket didapat dari pewarna kesumbo untuk warna hijau, ungu, merah anggur dan warna kuning dari kunyit sedangkan untuk warna merah dengan menggunakan kulit kayu sepang yaitu kulit kayu dari pohon sepang yang sudah tua. warna ungu dapat juga dihasilkan dari kulit buah manggis. Semua yang digunakan untuk mewarnai kain songket ternyata berbahan dasar dari alam, mereka berusaha memadukan warna ini sehingga menghasilkan warna terang mencolok dan indah. Untuk membuat warna dalam kain tentunya memerlukan pengetahuan yang tidak sembarangan, dimana dia harus mengolah bahan dasar dari alam ini menjadi sebuah terkenal sebagai makhluk bersimbol, setiap tingkah laku dan perbuatannya penuh dengan simbol-simbol tertentu, tidak terkecuali apa yang terdapat dalam warna kain songket. Setiap warna yang terdapat dalam kain songket memiliki artinya tersendiri yang dapat menunjukan status dari sipemakainya, bukan hanya status kekayaan namun juga status sosial yang diantaranya adalah kain songket dengan warna hijau, merah dan kuning dipakai oleh janda, sedangkan bila mereka ingin menikah lagi maka mereka dapat menggunakan warna-warna yang terang atau cerah Suwarti Kartiwa 35. Dalam kain songket tidak mempunyai patokan dalam hal warna untuk satu jenis kain songket tertentu, karena pada kain songket yang dipentingkan adalah pada jenis dan kegunaannya, dalam satu jenis kain songket terdapat lebih dari satu warna sebagai penghias Motif yang Terdapat dalam Kain Songket PalembangSeperti yang telah dikemukakan di atas, kalau hidup manusia ini penuh dengan simbol-simbol, dalam kain songket ternyata mempunyai arti perlambangan yang sakral dalam setiap coraknya dan dalam satu kain songket terdapat motif, warna dan perlambangan berbeda sehingga menghasilkan perpaduan yang indah. Lambang-lambang yang terdapat dalam kain songket dan penggunaannya antara lainsongke designb. Motif bunga tanjung melambangkan keramah tamahan sebagai nyonya rumah juga sebagai lambang ucapan selamat datang. Kain songket yang memiliki motif bunga tanjung dipakai oleh nyonya rumah untuk menyambut Motif bunga melati dalam desain kain songket melambangkan kesucian, keanggungan dan sopan santun. Kain songket yang memiliki motif bunga melati biasanya digunakan oleh gadis-gadis dalam lingkup kerajaan yang belum menikah karena motif bunga melati menggambarkan Motif pucuk rebung melambangkan harapan baik, karena bambu adalah pohon yang tidak mudah rebah oleh tiupan angin kencang. Motif pucuk rebung selalu ada dalam setiap kain songket sebagai kepala kain atau tumpal. Penggunaan motif pucuk rebung pada kain songket dimaksudkan agar sipemakai selalu mempunyai keberuntungan dan harapan baik dalam setiap langkah masa sekarang ini di Indonesia, arti dan perlambang dalam motif kain tidak sedikit yang mengabaikannya, banyak dari mereka mengindahkan semuanya itu. Apa yang ada dalam dalam motif kain ini sebenarnya melambangkan sebuah doāa untuk sipemakainya, sebagai contoh motif pucuk rebung memiliki arti agar sipemakai selalu berada dalam keberuntungan dalam hidupnya. Apa yang ada dalam motif kain ini merupakan simbol dari harapan manusia itu Status SosialMotif kain yang sering nampak dalam kain songket adalah motif bunga, ini menandakan kedekatan dengan wanita. Seperti yang dikemukakan oleh Akib seperti dikutip oleh Suwarti Kartiwa 199634 , mengatakan bahwa kain songket erat hubungannya dengan wanita dan didalamnya mencerminkan wanita. Hal ini tampak dari dengan banyaknya motif bunga yang diterapkan dalam desain kain songket dan kalau kemudian dalam adat terdapat pakaian yang dipakai oleh laki-laki, maka itu adalah perkembangannya yang kemudian karena pada zaman dahulu kain songket ditenun oleh para gadis sambil menunggu datangnya lamaran dari pihak lakiĀ halnya pakaian adat di daerah-daerah lain, masyarakat Palembang memiliki ākeharusanā untuk memakai kain songket dalam setiap upacara yang dilakukan terutama berkaitan dengan upacara dan perayaan pakaian adat. Kain songket digunakan pada setiap upacara keagamaan, perkawinan ataupun upacara adat lainnya dan tidak untuk dipakai sehari-hari Himpunan Wastraprema 1976. Ini semua menandakan kalau kain songket tidak bisa dipakai sembarangan, karena di dalamnya mengandung makna-makna tertentu. Makna ini merupakan perlambang dari sipemakai. Sebagai contoh, pemakaian kain songket untuk upacara perkawinan berbeda dengan yang digunakan untuk upacara keagamaan dan upacara adat lainnya. Perbedaan itu dapat dilihat pada warna merah cabe yang biasa dipakai oleh pengantin sedangkan untuk upacara adat lainnya bebas memilih motif dan warna. Dahulu pemakaian kain songket dibedakan antara untuk keluarga kerajaan, pegawai kerajaan, golongan bangsawan dan rakyat biasa. Perbedaan pemakaian kain songket penting karena dalam kain songket mempunyai motif-motif tersendiri yang menggambarkan kebesaran dan keagungan RujukanAchmad Slamet. 1997. Gema Industri Kecil. Proyek Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil Khusus Ekonomi Golongan Lemah Departemen Perindustrian. JakartaDjamarin. Dkk Tim Penyusun ITT Bandung. 1977. Pengetahuan Barang Tekstil. BandungHimpunan Wastaprema. 1976. Kain Adat / tradition textiles. JakartaRiyanti, Ade. 2005. Makna simbolis kain songket sebagai simbol status sosial di kelurahan serengam 32, ilir kecamatan ilir barat palembang. Sumatera selatan. Skripsi. Jurusan Teknologi Jasa Dan ProduksiSuwarti Kartiwa. 1980a. Songket Indonesia. Jakarta Djambatan___________. 1998. Kain Songket Indonesia. Jakarta DjambatanTim Penyusun Depdikbud. 1981 / 1982. Album Seni Budaya Sumatera Selatan. JakartaTim Penyusun Depdikbud. Bagian Pembinaan Permuseuman Sumatera Selatan. 1995 / 1996. Kain Songket Palembang. PalembangTim Penulis Depdikbud Dinas Permuseuman Pembinaan Sumatera Selatan. 2000. Tenun Tradisional Sumatera Selatan. JakartaTim Peneliti Museum Tekstil DKI Jakarta. 1982 / 1982. Pameran Kain Palembang. Jakarta Djambatansumber adanya informasi yang kami sajikan tentang cara membedakan bagian luar kain songket, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang cara jahit baju blouse mudah. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
. 55ijfe61y8.pages.dev/44355ijfe61y8.pages.dev/50855ijfe61y8.pages.dev/87655ijfe61y8.pages.dev/38655ijfe61y8.pages.dev/45155ijfe61y8.pages.dev/68555ijfe61y8.pages.dev/17055ijfe61y8.pages.dev/55255ijfe61y8.pages.dev/32855ijfe61y8.pages.dev/36055ijfe61y8.pages.dev/92255ijfe61y8.pages.dev/68255ijfe61y8.pages.dev/33255ijfe61y8.pages.dev/93555ijfe61y8.pages.dev/628
cara membedakan kain bagian luar dan dalam