MuslimObsession - Ustadz Oemar Mita mengingatkan setiap muslim untuk tidak sombong dan takabur, sehingga meremehkan saudara-saudara muslim lainnya. Menurutnya, jangan sampai karena tidak satu pemahaman kemudian orang-orang yang tidak satu pemahaman dilabeli bukan ahli surga. Padahal pada kenyataannya, orang-orang yang sering dianggap tidak berada di jalan sunnah, justru diwafatkan dalam
Jum’at, 24 Dzulhijjah 1438 H/ 15 September 2017 M Khutbah Jum’at Ustadz Oemar Mita, Lc Masjid Darul Hikmah DPP Wahdah Islamiyah, Makassar … source

khutbahjum'at 33; kitab "sittu duror" 4; kitab al-kaba'ir 33; kitab fiqih al-muyassar 33; kitab syarah fadhlul islam 8; kitab syarah nawaqidul islam 17; meluruskan pendapat oemar mita | ustadz abul faruq hafizhahullah. bantahan untuk dr. arrazy hasyim,ma tentang dr. zakir naik | ustadz abul faruq hafizhahullah

khutbahjumat amalditerima oemarmita —***— Untuk mendapatkan informasi seputar jadwal kajian, bisa mengikuti di akun official sosial media berikut … source

KAJIANUSTADZ OEMAR MITAJudul:Antara Ujian, Musibah, dan AzabPemateri:Ustadz Oemar Mita, Lc.Kajian ini disampaikan di masjid Agung Karanganyar, Jawa Tengah Skip to main content Due to a planned power outage on Friday, 1/14, between 8am-1pm PST, some services may be impacted.

Tak percaya kalau 7 hal ini benar nyata terjadi setelah Ramadhan. Coba dibaca materi khutbah Jumat berikut. Khutbah Pertama إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ ]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ[ ]يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا[ ]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا[ فَإِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَأَفْضَلُ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ r وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ َوكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ Jama’ah shalat Jumat yang semoga dirahmati oleh Allah, Kita bersyukur pada Allah atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan pada kita. Lebih-lebih Allah memberikan tiga nikmat yang utama sebagaimana disebutkan oleh Wahb bin Al-Munabbih yaitu nikmat Islam, kesehatan dan kecukupan. Tanpa tiga nikmat tersebut, kita akan sulit beramal. Moga dengan nikmat yang kita peroleh tadi semakin meningkatkan ketakwaan kita pada Allah Ta’ala. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, begitu pula pada keluarga dan sahabatnya serta yang mengikuti beliau dengan baik hingga akhir zaman. Jama’ah shalat Jumat yang semoga dirahmati oleh Allah, Ada sebuah perkataan yang disimpulkan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali dalam Lathaif Al-Ma’arif dan Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim dari tafsir surat Al-Lail, juga kaedah ini disampaikan oleh ulama lainnya. Mereka berkata, إِنَّ مِنْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةَ بَعْدَهَا، وَإِنَّ مِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ بَعْدَهَا “Sesungguhnya di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya. Dan di antara balasan dari amalan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.” Berarti tanda suatu amalan itu diterima adalah kalau dilanjutkan dengan kebaikan selanjutnya dan tanda suatu amalan tidak diterima dinilai jelek adalah jika dilanjutkan dengan kejelekan selanjutnya. Untuk bulan Ramadhan, jika amalan di bulan tersebut diterima, berarti setelah Ramadhan diikuti dengan kebaikan. Tanda amalan tersebut tidak diterima adalah jika setelah Ramadhan malah yang ada kejelekan atau amalan kebaikan malah jadi hilang. Jama’ah shalat Jumat yang semoga dirahmati oleh Allah, Dari penjelasan di atas, kami akan menjelaskan suatu kenyataan. Kita akan temukan 7 kenyataan yang menunjukkan keadaan kebanyakan kaum muslimin setelah Ramadhan. Kenyataan pertama Malas mengerjakan shalat lima waktu, lebih-lebih lagi untuk shalat Shubuh karena ba’da Ramadhan tidak lagi punya kebiasaan makan sahur. Padahal shalat adalah suatu kewajiban yang mesti diperhatikan. Karena tegaknya bangunan Islam dilihat dari apakaha shalat lima waktu didirikan ataukah tidak. Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam, بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ “Islam dibangun di atas lima perkara bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; menunaikan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji ke Baitullah; dan berpuasa Ramadhan.” HR. Bukhari, no. 8; Muslim, no. 16 Kalau shalat tidak ada, hancurlah bangunan Islam. Sehingga kalau shalat benar-benar diperhatikan berarti tegaklah bangunan Islam. Terkhusus lagi shalat Shubuh jika dijaga dengan baik, maka akan terselamatkan dari sifat kemunafikan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” HR. Bukhari, no. 657. Kenyataan kedua Masjid mulai sepi bahkan tidak sedikit yang tidak ada kumandang azan. Parahnya lagi setelah Ramadhan, ada masjid yang hanya menjadi sarang kotoran hewan cicak, dll Perhatikanlah bahwa shalat berjama’ah itu sangat ditekankan sekali bagi kaum pria. Yang buta saja Nabi shallallahu alaihi wa sallam tetap menyuruhnya berjama’ah di masjid. Ceritanya ada seorang laki-laki buta mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu dia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak memiliki orang yang menuntunku ke masjid’. Kemudian pria ini meminta pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam agar diberi keringanan untuk shalat di rumah. Pada mulanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberi dia keringanan. Namun, tatkala dia hendak berpaling, beliau shallallahu alaihi wa sallam memanggilnya lagi lantas berkata, هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ “Apakah engkau mendengar azan ketika shalat?” Laki-laki buta tersebut menjawab, “Iya.” Lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, فَأَجِبْ “Penuhilah panggilan azan tersebut.” HR. Muslim, no. 653 Lihatlah laki-laki yang buta saja tetap diwajibkan shalat berjama’ah. Bagaimana dengan kita dalam keadaan sehat badan dan penglihatan pun masih normal? Kenyataan ketiga Shalat malam sudah enggan, padahal di bulan Ramadhan kita menjadi orang yang gemar shalat tarawih. Harusnya setelah Ramadhan menjadi orang yang semangat terus menjaga shalat malam atau giat melakukan shalat tahajud shalat malam setelah bangun tidur. Coba perhatikan ada orang yang tidurnya sampai Shubuh itu tiba, ia tidak bangun untuk shalat malam, Nabi shallallahu alaihi wa sallam mencelanya ketika itu dengan mengatakan, ذَلِكَ الشَّيْطَانُ بَالَ فِى أُذُنَيْهِ “Demikianlah setan telah mengincingi kedua telinganya.” HR. An-Nasa’i, no. 1609; Ibnu Majah, no. 1330. Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targib wa At-Tarhib no. 640 mengatakan bahwa hadits ini shahih. Untungnya setan adalah makhluk ghaib yang kencingnya pun tidak bisa kita lihat. Bayangkan jika kencing itu diwujudkan seperti kencing anak-anak kita? Juga Nabi shallallahu alaihi wa sallam mencela pula orang yang dahulu rajin shalat malam, namun sekarang ia meninggalkannya. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata padaku, يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ “Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti si A. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.” HR. Bukhari, no. 1152 Kenyataan keempat Puasa sunnah sudah tidak mau dikerjakan karena merasa cukup dengan puasa wajib di bulan Ramadhan. Padahal puasa Ramadhan perlu disempurnakan dengan puasa sunnah. Biar kekurangan yang ada pada puasa wajib bisa ditutup dengan puasa sunnah. Salah satu puasa yang bisa dilakukan adalah puasa Syawal sebanyak enam hari. Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” HR. Muslim, no. 1164 Puasa ini bisa dilakukan di awal, pertengahan atau di akhir. Puasa ini bisa pula dilakukan berturut-turut atau tidak. Yang penting enam hari tersebut dikerjakan di bulan Syawal. Jama’ah shalat Jum’at yang semoga senantiasa mendapatkan berkah dari Allah, Demikian khutbah pertama ini. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ Khutbah Kedua الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ Jama’ah shalat Jumat yang semoga senantiasa istiqamah di jalan Allah, Melanjutkan khutbah pertama tadi mengenai kenyataan-kenyataan yang ada setelah Ramadhan. Kenyataan kelima Al-Qur’an ditinggalkan, dengan tidak dibaca, tidak dihafalkan atau tidak direnungkan dan digali maknanya. Sebagaimana perkataan Nabi yang ada dalam Al-Qur’an, وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini sesuatu yang tidak diacuhkan.” QS. Al-Furqan 30 Ibnu Katsir menyatakan bahwa di antara makna ayat di atas adalah tidak mau mendengarkan Al-Qur’an. Dalam Zad Al-Masir karya Ibnul Jauzi di antara pendapat Ibnu Abbas dan Maqatil tentang ayat di atas bahwa Al-Qur’an tidak diperhatikan dan tidak diimani lagi. Kenyatan keenam Lisan, mata, dan pendengaran sulit lagi dijaga. Kenyataan ketujuh Maksiat kembali berulang selepas Ramadhan. Allah Ta’ala menyatakan, إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” QS. Al-Isra’ 36. Kata Ibnu Katsir, kesemuanya akan ditanya, lalu ditanya pula apa yang dilakukan oleh pendengaran, penglihatan dan hati tersebut. Moga 7 kenyataan yang disebutkan tersebut dapat kita hindari. Jangan sampai amlan baik Ramadhan, malah diikuti dengan maksiat setelah itu. Harusnya setiap amal baik diikuti dengan amal baik setelah itu. Akhirnya kami memohon kepada Allah Ta’ala agar senantiasa memberikan kita petunjuk dan taufik untuk tetap beramal shalih selepas Ramadhan ini. Moga kita terhindar dari kenyataan jelek sebagaimana yang telah kami sebutkan di atas. Moga amalan kita di bulan Ramadhan yaitu amalan shalat malam, membaca Al-Qur’an, bersedekah dan lainnya diterima oleh Allah. Moga kita diberi keistiqamahan serta diberi keistimewaan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan berikutnya. Jangan lupa untuk memperbanyak shalawat di hari Jumat ini. Siapa yang bershalawat sekali, maka Allah akan membalasnya sepuluh kali. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. Marilah kita memanjatkan doa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di hari penuh berkah ini. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ أَعْمَلَنَا فِي رَمَضَانَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. — Naskah Khutbah Jumat oleh Muhammad Abduh Tuasikal di Masjid Jami Al-Adha Pesantren Darush Sholihin, Dusun Warak, Desa Girisekar, Panggang, Gunungkidul, 3 Syawal 1437 H 9 Juli 2016 Silakan download naskah Khutbah Jumat 7 Kenyataan Setelah Ramadhan di Google Drive. Disempurnakan Hasanuddin Airport Makassar, malam 4 Syawal 1437 H Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Channel Telegram RumayshoCom, DarushSholihin, UntaianNasihat, RemajaIslam

4 Penyabab Masuk Surga. 5. Dihitung seperti shalat 1 malam penuh. 6. Terhindar dari Sifat Munafik. 1. Mendapat Jaminan dari Allah. Seorang muslim yang dapat menunaikan shalat subuh, apalagi berjamaah bagi yang laki laki, maka dia telah mendapat jaminan dari Allah Subhanahu wa ta'alla.

Diposting pada 28/09/2021 khutbahjumat amalditerima oemarmita —***— Untuk mendapatkan informasi seputar jadwal kajian, bisa mengikuti di akun official sosial media berikut … source
PahalaSabar - Ust. Oemar Mita, Lc. 10 ALAT KEREN YANG WAJIB DIMILIKI PRIA DENGAN KECA [JAMAAH MENANGIS] Khutbah Jum'at Ustadz Oemar Mita Sipit Pribumi, Kolonial Lokal - Ustadz Felix Siauw; Pernyataan ROCKY GERUNG yang Berani dan Tajam mend Pahala Tanpa Batas Bagi Orang Yang Sabar Saat Terk IKRAR CINTA - Dodi Hidayatullah (OFFICIAL
Umur kita berapa saat ini? Intinya, umur kita terbatas. Kita butuh amalan yang ditinggalkan yang terus langgeng. Yuk, pelajari Khutbah Jumat berikut ini. Khutbah Pertama الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ Amma ba’du … Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah … Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang memerintahkan kita untuk terus bertakwa kepada-Nya. Pada hari Jumat penuh berkah ini, kita diperintahkan bershalawat kepada Nabi akhir zaman, Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Ada hadits yang menunjukkan keutamaan bershalawat kepada beliau. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” HR. Muslim, no. 408 Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah … Sekarang kita masuk di tahun yang baru 2021. Namun perlu diketahui, waktu bertambah sebenarnya ajal kita semakin dekat, waktu kita terbatas. Basyr bin Al-Harits rahimahullah pernah berkata, مَرَرْتُ بِرَجُلٍ مِنَ العُبَّادِ بِالبَصْرَةِ وَهُوَ يَبْكِي فَقُلْتُ مَا يُبكِيْكَ فَقَالَ أَبْكِي عَلَى مَا فَرَّطْتُ مِنْ عُمْرِي وَعَلَى يَوْمٍ مَضَى مِنْ أَجْلِي لَمْ يَتَبَيَّنْ فِيْهِ عَمَلِي “Aku pernah melewati seorang ahli ibadah di Bashrah dan ia sedang menangis. Aku bertanya, “Apa yang menyebabkanmu menangis?” Ia menjawab, “Aku menangis karena umur yang luput dariku dan atas hari yang telah berlalu. Ajalku ternyata semakin dekat, tetapi belum jelas juga amalku.” Mujalasah wa Jawahir Al-Ilm, 146, Asy-Syamilah. Sudah berganti tahun harusnya kita renungkan bahwa umur kita terbatas, ajal kita semakin dekat. Yang bisa menolong kita adalah ada amalan yang bisa kita tinggalkan setelah kita meninggal dunia, tetapi akan bermanfaat seterusnya. Pertama Kesalehan Manfaat kesalehan adalah akan mendapatkan doa baik dari orang saleh lainnya, sampai juga malaikat. Di antara dalilnya adalah surah Ghafir Al-Mukmin ayat 7-9. Dalil lainnya adalah hadits tentang tasyahud, di mana ketika tasyahud kita membaca السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ “ASSALAAMU ALAINAA WA ALA IBADILLAHISH SHOLIHIIN artinya salam untuk kami dan juga untuk hamba Allah yang saleh.” Disebutkan dalam hadits tentang bacaan tasyahud ini, فَإِنَّكُمْ إِذَا قُلْتُمُوهَا أَصَابَتْ كُلَّ عَبْدٍ لِلَّهِ صَالِحٍ فِى السَّمَاءِ وَالأَرْضِ “Jika kalian mengucapkan seperti itu, maka doa tadi akan tertuju pada setiap hamba Allah yang saleh di langit dan di bumi.” HR. Bukhari no. 831 dan Muslim no. 402. At-Tirmidzi Al-Hakim berkata, مَنْ أَرَادَ أَنْ يَحْظَى بِهَذَا السَّلَام الَّذِي يُسَلِّمهُ الْخَلْق فِي الصَّلَاة فَلْيَكُنْ عَبْدًا صَالِحًا وَإِلَّا حُرِمَ هَذَا الْفَضْل الْعَظِيم “Siapa yang ingin meraih ucapan salam yang diucapkan oleh setiap orang yang sedang shalat, maka jadilah hamba yang saleh. Jika tidak, maka karunia yang besar berupa doa selamat diharamkan untuk diperoleh.” Fath Al-Bari,2314 Baca juga Siapakah orang shalih? Kedua Kesalehan sebagai orang tua yang akan berpengaruh pada keturunan Disebutkan dalam surah Al-Kahfi, وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا “Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh.” QS. Al-Kahfi 82 Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan dalam kitab tafsirnya, Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim 5185, “Ini jadi dalil bahwa laki-laki saleh akan membuat keturunannya terjaga dan termasuk juga mendapatkan berkah dari ibadah yang ia lakukan pada keturunannya di dunia dan akhirat. Orang saleh ini akan memberikan syafaat kepada keturunannya tadi. Ia pun akan mengangkat derajat mereka hingga derajat tinggi di surga. Karena anak-anak ini jadi penyejuk mata baginya. Demikian hal ini juga dibicarakan dalam ayat lainnya dan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam.” Baca juga Kuncinya, Orang Tua pun Harus Saleh Ketiga Menjadi pelopor kebaikan sunnah hasanah Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ سَنَّ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كَانَ لَهُ أَجْرُهُ وَمِثْلُ أُجُورِهِمْ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا “Barangsiapa melakukan suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh.” HR. Muslim, no. 1017 Baca juga Khutbah Jumat, Pelopor Kebaikan Keempat Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah wakaf, ilmu yang diambil manfaatnya, dan doa anak yang saleh yang selalu mendoakannya.” HR. Muslim, no. 1631 Baca juga Penjelasan Hadits dari Imam Nawawi tentang Tiga Amalan yang Tidak Terputus Pahalanya Kelima Berbagai amalan yang kemanfaatannya luas untuk umat Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ “Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati adalah Ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan. Anak saleh yang ia tinggalkan. Mushaf Al-Qur’an yang ia wariskan. Masjid yang ia bangun. Rumah bagi ibnu sabil musafir yang terputus perjalanan yang ia bangun Sungai yang ia alirkan. Sedekah yang ia keluarkan dari harta ketika ia sehat dan hidup. Semua itu akan dikaitkan dengannya setelah ia mati.” HR. Ibnu Majah, no. 242; Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan dihasankan oleh Al-Mundziri. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan Baca juga 7 Amal Jariyah Jadikan umur kita saat ini untuk meninggalkan bekas yang baik. Dari Abdullah bin Busr, ada seorang Arab Badui bertanya pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, siapakah manusia yang paling baik. Jawaban Rasul shallallahu alaihi wa sallam, مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ “Yang paling baik adalah yang panjang umur dan baik pula amalnya.” HR. Tirmidzi, no. 2329; Ahmad, 4 190. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan. Baca juga Doa Meminta Panjang Umur dan Banyak Harta Demikian khutbah pertama ini. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ Khutbah Kedua أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اَمَّا بَعْدُ فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ Baca juga Khutbah Jumat Meningkatkan Amal Saleh di Usia Senja Utruk Atsaran Amalan yang Bisa Ditinggalkan Setelah Kita Meninggal Dunia — Selesai disusun di Darush Sholihin, Jumat pagi, 17 Jumadal Ula 1442 H, 1 Januari 2021 Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Silakan download file PDF Khutbah Jumat MakaRasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: " Itu adalah setan yang disebut dengan Khanzab. Jika engkau merasakan sesuatu (gangguan) maka bacalah ta'awwudz dan meniuplah ke kiri 3x". Utsman mengatakan,"Aku pun melakukan itu, dan Allah pun menghilangkan was-was setan dariku " (HR. Muslim no.2203).
Login/Register Great to have you back! Beranda Laporan Kegiatan DKM Lini Video Playlist Seri 10 Sahabat Dijamin Masuk Surga Seri Asmaul Husna Seri Bulughul Maram Seri Fiqh Ikhtilaf Seri Fiqh Keluarga Seri Fiqh Waris Faraidh Seri Imam Hadits Seri Qashashiul Anbiya Seri Siroh Nabawiyyah Seri Siroh Pahlawan di Sekitar Rasulullah Seri Tafsir Juz Amma Seri Ummahatul Mu’minin Hubungi Kami Home Kajian Khutbah Idul Adha 1440 H – Ustadz Oemar Mita, Lc Khutbah Idul Adha 1440 H – Ustadz Oemar Mita, Lc 11 Agustus 2019 1306 Video Terkait
milikijuga aplikasi pedukung lainnya : buku ustadz khalid basalamah. ceramah ustadz khalid basalamah offline. ceramah khalid basalamah offline. ceramah khalid basalamah. ceramah ustadz khalid basalamah. ceramah ust khalid basalamah. khutbah jumat khalid basalamah. kajian khalid basalamah mp3 offline. olehUmar Faqihuddin & Oemar Mita Stok Tersedia. Rp 45.000 Rp 38.250 Kerajaan Islam DEMAK : API Revolusi Islam di Tanah Jawa oleh Rachmad Abdullah, S.Si.,M.Pd. Stok Tersedia. Rp 45.000 Rp 38.250 Khutbah Iblis oleh Ahmad Bin Salim Baduwailan Stok Tersedia. Rp 55.000 Rp 46.750 Doa dan Dzikir Yang Terangkat Ke Langit Jumat: 09.00 WIB - 16.
MateriKhutbah Jumat: Valentine's Day Budaya Maksiat Berkedok Hari Kasih Sayang. Materi Khutbah Jumat: Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian. Begitupun Brigjen Oemar Wirahadikusuma dan Kol Sarwo Edhie dan juga para Pangdam teritorial lainnya. Semua rata-rata berpangkat bintang Jenderal. Belum lagi ditambah dengan para Kepala Staf 3
.
  • 55ijfe61y8.pages.dev/728
  • 55ijfe61y8.pages.dev/366
  • 55ijfe61y8.pages.dev/901
  • 55ijfe61y8.pages.dev/665
  • 55ijfe61y8.pages.dev/908
  • 55ijfe61y8.pages.dev/520
  • 55ijfe61y8.pages.dev/835
  • 55ijfe61y8.pages.dev/476
  • 55ijfe61y8.pages.dev/72
  • 55ijfe61y8.pages.dev/957
  • 55ijfe61y8.pages.dev/15
  • 55ijfe61y8.pages.dev/750
  • 55ijfe61y8.pages.dev/377
  • 55ijfe61y8.pages.dev/180
  • 55ijfe61y8.pages.dev/87
  • khutbah jumat oemar mita