Keuntungandari citra satelit, biaya secara umum jauh lebih murah dibandingkan dengan foto udara, tingkat akurasi geometrik lebih baik, meskipun tanpa menggunakan titik ikat dari lapangan (GCP). Untuk area yang luas, citra satelit tidak memerlukan scene yang banyak, karena ukuran scene pada citra satelit sangat luas, sehingga tidak perlu melakukan mosaicking yang ribet.
Dalam pengindraan jauh, sensor merekam tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek di permukaan bumi. Rekaman tersebut kemudian diolah untuk menjadi data pengindraan jauh. Data pengindraan jauh dibagi menjadi dua, yaitu data digital atau data numerik untuk dianalisis dengan menggunakan komputer dan data visual yang dianalisis secara manual. Data visual dibedakan menjadi dua yaitu data citra dan data noncitra. Data citra berupa gambaran yang mirip wujud aslinya atau setidaknya berupa gambaran planimetrik. Data noncitra pada umumnya berupa garis atau grafik. Lingkungan merupakan semua faktor atau hal yang ada di dalam ruang, baik ituberupa benda atau suatu keadaan dimana manusia ada didalam nya lengkap denganberbagai perilakunya dan diantara kesemuanya akan terjadi hubungan timbal balik dansaling mempengaruhi. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yangmempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhlukhidup lain Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412 - 6982 e-ISSN 2443-3977 Volume 1 Nomor 1 Maret 2022 Corespondency address E-mail 1 PEMANFAATAN CITRA DALAM BIDANG LINGKUNGAN Diah Ayu Setyaningrum Universitas Negeri Surabaya Abstract Dalam pengindraan jauh, sensor merekam tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek di permukaan bumi. Rekaman tersebut kemudian diolah untuk menjadi data pengindraan jauh. Data pengindraan jauh dibagi menjadi dua, yaitu data digital atau data numerik untuk dianalisis dengan menggunakan komputer dan data visual yang dianalisis secara manual. Data visual dibedakan menjadi dua yaitu data citra dan data noncitra. Data citra berupa gambaran yang mirip wujud aslinya atau setidaknya berupa gambaran planimetrik. Data noncitra pada umumnya berupa garis atau grafik. Lingkungan merupakan semua faktor atau hal yang ada di dalam ruang, baik ituberupa benda atau suatu keadaan dimana manusia ada didalam nya lengkap denganberbagai perilakunya dan diantara kesemuanya akan terjadi hubungan timbal balik dansaling mempengaruhi. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yangmempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhlukhidup lain Keywords pengindraan jauh, citra, lingkungan A. PENDAHULUAN 1. Citra Foto Citra Foto adalah gambaran suatu gejala di permukaan bumi sebagai hasil pemotretan dengan menggunakan kamera. Kamera yang dipasang pada wahana seperti balon udara, pesawat, atau layang-layang maka hasil pemotretannya disebut foto udara, sedangkan kamera yang dipasang dengan menggunakan wahana satelit hasil pemotretannya disebut foto satelit. Citra foto dapat dibedakan atas beberapa dasar, yaitu β’ Spektrum elektromagnetik yang digunakan, β’ sumbu kamera, β’ sudut liputan kamera, β’ jenis kamera, β’ warna yang digunakan, dan β’ sistem wahana dan pengindraannya. a. Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi lima jenis yaitu sebagai berikut. 1. Foto ultraviolet, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. 2. Foto ortokromatik, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau 0,4 - 0,56 mikrometer. 2 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME l , NOMOR l, bulan tahun 03-22 3. Foto pankromatik, yaitu foto yang menggunakan seluruh spektrum tampak. 4. Foto infra merah asli, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat hingga panjang gelombang 0,9-1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus. 5. Foto infra merah modifikasi, yaitu foto yang dibuat dengan infra merah dekat dan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau. b. Posisi sumbu kamera yaitu arah sumbu kamera ke permukaan bumi. 1. Foto vertikal, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi. 2. Foto condong atau foto miring, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar. Tapi bila sudut condongnya masih berkisar antara 1-4 derajat, foto yang dihasikan masih digolongkan sebagai foto vertikal. Foto condong masih dibedakan lagi menjadi o foto sangat condong high oblique photograph, yaitu apabila pada foto tampak cakrawalanya, o foto agak condong low oblique photograph, yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto. c. Sudut Liputan Kamera Berdasarkan sudut liputan kamera, citra foto dibedakan menjadi empat jenis. Perhatikan tabel berikut. β’ Jenis Foto Berdasarkan Sudut Liputan Kamera d. Jenis Kamera Berdasarkan jenis kamera yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu citra foto tunggal dan citra foto jamak 1. Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Tiap daerah liputan foto hanya tergambar oleh satu lembar foto. 2. Foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan daerah liputan yang sama. Foto jamak dapat dibuat dengan tiga cara, yaitu dengan o a multi kamera atau beberapa kamera yang masing-masing Setyaningrum,Manfaat Citra.... 3 diarahkan ke satu sasaran, o b kamera multi lensa atau satu kamera dengan beberapa lensa, o c kamera tunggal berlensa tunggal dengan pengurai warna. Foto jamak dibedakan lebih jauh lagi menjadi β’ Foto multispektral yaitu beberapa foto daerah sama yang dibuat dengan saluran yang berbeda-beda, atau satu kamera dengan beberapa lensa, masing-masing lensa menggunakan band saluran yang berbeda yaitu biru, hijau, merah, serta infra merah pantulan. β’ Foto dengan kamera ganda; yaitu dengan menggunakan kamera ganda. Pada setiap pemotretan dihasilkan dua foto yang berbeda. e. Warna yang Digunakan Berdasarkan warna yang digunakan, foto berwarna dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Foto berwarna semu false color atau foto infra merah berwarna. Pada foto berwarna semu, warna objek tidak sama dengan warna foto. Misalnya objek seperti vegetasi yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spektrum infra merah, tampak merah pada foto. 2. Foto warna asli true color, yaitu foto pankromatik berwarna. f. Sistem Wahana Berdasarkan wahana, citra foto dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Foto udara yaitu foto yang dibuat dari pesawat/ balon udara. 2. Foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang dibuat dari satelit. 2. Citra Nonfoto Citra nonfoto adalah gambar atau citra tentang suatu objek yang dihasilkan oleh sensor, bukan kamera. Dengan cara scanning, citra nonfoto dibedakan berdasarkan β’ spektrum elektromagnetik yang digunakan, β’ sensor yang digunakan, dan β’ wahana yang digunakan. a. Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan 1. Citra infra merah thermal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra merah termal. Pengindraan pada spektrum ini berdasarkan pada beda suhu objek dan daya pancarnya pada citra tecermin dengan beda rona atau beda warnanya. 2. Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan 4 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME l , NOMOR l, bulan tahun 03-22 hasil pengindraan dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedang citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah. b. Sensor yang Digunakan 1. Citra tunggal, yakni citra yang dibuat dengan sensor tunggal. 2. Citra multispektral, yakni citra yang dibuat dengan sensor jamak. Berbeda dengan citra tunggal yang dibuat dengan saluran sempit, citra multispektral salurannya sempit. c. Wahana yang Digunakan 1. Citra dirgantara, adalah citra yang dibuat dengan menggunakan wahana yang beroperasi di udara atau dirgantara. 2. Citra satelit, adalah citra yang menggunakan wahana yang bergerak di ruang angkasa seperti satelit. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca literatur dari jurnal-jurnal yang terpercaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan cara mencari bahan bacaan dari sumber-sumber yang terpercaya. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis suatu kajian mengenai citra. C. PEMBAHASAN Citra dan foto-foto yang dihasilkan oleh satelit dan pemotretan udara dapat digunakan untuk melakukan inventarisasi sumber daya alam, memonitor kondisi lingkungan, dan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di permukaan bumi. Perubahan-perubahan oleh gejala alam seperti hasil letusan gunung berapi dan hasil budidaya manusia seperti pembangunan kota-kota baru, pembukaan daerah-daerah pemukiman transmigrasi, dan penebangan hutan. Para pakar dari berbagai disiplin ilmu dapat memanfaatkan foto udara atau citra satelit bagi kajian di bidangnya masing-masing antara lain sbb 1. Di bidang pertanian dan kehutanan, foto satelit Landsat dapat digunakan untuk identifikasi hutan raw, hutan laha rendah, hutan mangrove, inventarisasi alang-alang, daerah pertanian lahan kering, lahan berpindah, dsb. 2. Di bidang geografi, dari kenampakan wilayah sungai, danau, jalan raya, desa, kota dapat digunakan untuk kepentingan peta tematik, dan perencanaan penggunaan tanah. 3. Di bidang geologi, kenampakan kelurusan, patahan, dataran, perbukitan, pegunungan, konndisi fisiografi yang berbeda dapat dilacak dari foto udara dan citra. 4. Di bidang oceanografi, daerah yang terkena tumpahan minyak dilaut dan arah aliran air laut yang mengandung endapan dari sungai Setyaningrum,Manfaat Citra.... 5 dapat pula diidentifikasi melalui foto satelit. 5. Di bidang arkeologi, penentuan situs purbakala bagi kajian arkeologi modern memerukan data satelit dan data pengindraan jauh yang lain. Kegunaan penginderaan jauh antaralain 1. Sebagai alat bantu dalam menyusun teori 2. Sebagai alat untuk menemukan fakta 3. Sabagai alat penelitian 4. Sebagai dasar penjelasan 5. Sebagai penjelasan sebagai alat prediksi dan pengendalian Beberapa bidang disiplin ilmu tersebut menggunakan citra satelit sumber daya. Data satelit sangat beragam tergantung pada jenis satelitnya, misalnya, satelit sumber daya ditujukan untuk memperleh data sumber daya alam. Contoh satelit SDA yang lain adalah 1. Landsat Land recources Satellite diluncurkan dan dimiliki oleh Amerika Serikat. 2. SPOT System Probotaire de Observation de la Terra diluncurkan dan dimiliki oleh Perancis. 3. MOS Marine Observation Stellite diluncurkan dan dimiliki oleh Jepang. 4. Seasat Sea Satellite diluncurkan oleh Amerika Serikat. 5. ERS Earth Recources Satellite diluncurkan dan dimiliki oleh Eropa. 6. Luna diluncurkan dan dimiliki oleh Rusia. D. KESIMPULAN Data pengindraan jauh dibagi menjadi dua, yaitu data digital atau data numerik untuk dianalisis dengan menggunakan komputer dan data visual yang dianalisis secara manual. Data visual dibedakan menjadi dua yaitu data citra dan data noncitra. Data citra berupa gambaran yang mirip wujud aslinya atau setidaknya berupa gambaran planimetrik. Data noncitra pada umumnya berupa garis atau grafik. Lingkungan merupakan semua faktor atau hal yang ada di dalam ruang, baik ituberupa benda atau suatu keadaan dimana manusia ada didalam nya lengkap denganberbagai perilakunya dan diantara kesemuanya akan terjadi hubungan timbal balik dansaling mempengaruhi. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yangmempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pemanfaatan dalam kajian sumber daya bumi dan lingkungan 1 Pemetaan penggunaan lahan. Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan 6 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME l , NOMOR l, bulan tahun 03-22 arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman. 2 Mengumpulkan data kerusakan lingkungan karena berbagai sebab. Data dan teknologi penginderaan jauh tentu saja dapat dimanfaatkan terutama dalam kegiatan pemantauan bencana alam. Melalui data penginderaan jauh dalam hal ini citra Landsat ETM+ dapat untuk mengetahui tutupan vegetasi di daerah hutan atau adanya indikasi penggundulan hutan. Lapisan tanah yang relatif tebal tersebut terutama sekali tersebar pada bagian lereng-lereng bawah, sebagian tertutupi oleh tumbuhan hutan tropis savana warna hijau, sebagian dimanfaatkan penduduk setempat untuk tanaman semusim dan sebagian lagi terutama tampak jelas pada citra satelit Landsat ETM+ spot berwarna merah terang yang mengindikasikan lahan yang telah gundul. 3 Analisis eksploitasi sumber daya alam. Citra inderaja dengan resolusi spasial menengah 30 meter dapat memberikan gambaran mengenai wilayah pertambangan cukup baik. Untuk dapat memperoleh gambaran wilayah pertambangan yang lebih detail, penggunaan citra resolusi tinggi diperlukan. Lingkungan pertambangan secara garis besar tampak pada citra dari perubahan kondisi lingkungan fisik seperti misalnya perubahan bentuk mukabumi landscape, perubahan tutupan vegetasi land cover dan akibat dari penggalian tambang, khususnya galian di permukaan bumi. Wilayah pertambangan yang dikelola dengan baik pada umumnya relatif teratur, efisien dan rapih sebaliknya apabila pengelolaannya kurang baik perusakan permukaan tidak teratur dan acak. Dalam kajian Vulkanologi Data penginderaan jauh untuk kegunungapian dapat memberikan informasi mengenai bentuk dan sebaran produk erupsi seperti endapan piroklastik, aliran dan kubah lava dari bentuknya yang khas. Disamping itu data penginderaan jauh dapat juga memberikan gambaran mengenai komplek vulkanik dan sejarah erupsinya yang tercermin dari perbedaan derajat erosi,gunung api aktif dengan sebaran piroklastik dan aliran lahar. Dalam kajian geologi Bencana alam seperti gempa, gerakan tanah, letusan gunungapi dan banjir merupakan jenis bencana yang berkaitan erat dengan proses dinamika bumi. Gejala geologi tersebut sangat umum terjadi di Indonesia karena letaknya di jalur tektonik aktif di satu pihak dan kondisi klimatologi denga curah hujan tahunan tinggi di lain pihak. Bencana alam geologi yang seringkali mengakibatkan korban jiwa dan materi dalam hal tertentu dapat pula Setyaningrum,Manfaat Citra.... 7 berpengaruh terhadap kegiatan sektor pertambangan. Citra satelit penginderaan jauh dapat memberikan informasi mengenai kerawanan bencana alam tersebut secara regional dengan cepat dengan akurasi cukup baik. Dengan menggabungkan dengan data lain yang berkaitan dengan bencana tersebut, informasi lebih detail akan dapat diperoleh dengan lebih baik DAFTAR PUSTAKA Student Terpelajar. 2021. Pengertian Citra Dalam Geografi. Yusuf. 2021. Relevansi Pengetahuan Masyarakat Tentanglingkungan Dan Etika Lingkungan Denganpartisipasinya Dalam Pelestarian Lingkungan. Geografi. 2017. Pemanfaatan Citra dan Foto Udara. Rosyidah, Emmy Malichatur. 2019. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Di Kabupaten Madiun. Simarmata, Nirmawana dkk. 2019. Analisis Transformasi Indeks Ndvi, Ndwi Dan Savi Untuk Identifikasi Kerapatan Vegetasi Mangrove Menggunakan Citra Sentinel Di Pesisir Timur Provinsi Lampung. 192 Ayuningtyas, Istiqomah dan Artiningsih. 2019. Evaluasi Metode Verifikasi Lokasi Dan Pemutakhiran Profil Permukiman Kumuh Dalam Penyusunan Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan Rp2kpkp. 17 2 Faradiba, Nadia. 2021. Manfaat Citra dalam Bidang Geologi Naaufizams. 2018. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Dalam Bidang Lingkungan. Lindungi Hutan. 2021. Pengertian dan Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang. Malik, Adam. 2021. Jenis-jenis Citra. Pratama, Cahya Dicky. 2020. Jenis-Jenis Citra Penginderaan Jauh. Geovolcan. 2021. Jenis-Jenis Citra Satelit. 8 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME l , NOMOR l, bulan tahun 03-22 Adiani, Nabila. 2021. Pengelompokan Jenis-Jenis Citra Foto dalam Penginderaan Jauh. Panehutan. 2020. Jenis- Jenis Citra. Pratama, Cahya Dicky. 2022. Unsur β Unsur Intepretasi Citra. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Citra dan Foto UdaraGeografiGeografi. 2017. Pemanfaatan Citra dan Foto Udara. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Di Kabupaten MadiunEmmy RosyidahMalichaturRosyidah, Emmy Malichatur. 2019. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Di Kabupaten Madiun. n/337257144_PEMANFAATAN_CITR A_PENGINDERAAN_JAUH_UNTUK _PEMBANGUNAN_RUANG_TERBU KA_HIJAU_DI_KABUPATEN_MADI UN Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Dalam Bidang LingkunganNaaufizamsNaaufizams. 2018. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Dalam Bidang Lingkungan. Jenis-Jenis Citra Penginderaan JauhCahya PratamaDickyPratama, Cahya Dicky. 2020. Jenis-Jenis Citra Penginderaan Jauh. 20/12/10/163916469/jenis-jenis-citrapenginderaan-jauh?page=all Pengelompokan Jenis-Jenis Citra Foto dalam Penginderaan JauhNabila AdianiAdiani, Nabila. 2021. Pengelompokan Jenis-Jenis Citra Foto dalam Penginderaan Jauh. gelompokan-jenis-jenis-citra-fotodalam-penginderaan-jauh?page=all Unsur -Unsur Intepretasi CitraCahya PratamaDickyPratama, Cahya Dicky. 2022. Unsur -Unsur Intepretasi Citra. 20/11/25/152538369/unsur-unsurinterpretasi-citra?page=all
ALATDAN BAHAN Alat dan bahan dalam praktikum ini meliputi : 1. Citra satelit Landsat ETM+ saluran 1,2,3,4,5, dan 7 2. Foto Udara Hitam putih skala 1:20.000 3. Foto Udara Inframerah skala 1:20.000 4. Foto Udara digital berwarna skala 1:2.500 5. Software ENVI 4.5 6. Alat tulis (buku, pensil, penggaris, spidol, transparan). IV. LANGKAH KERJA
Foto udara merupakan hasil pemotretan suatu wilayah dari ketinggian tertentu dalam lingkungan atmosfer menggunakan wahana pesawat atau drone, sedangkan citra satelit adalah pemotretan suatu wilayah di permukaan bumi menggunakan wahana satelit yang dioperasikan dari ruang angkasa. Foto udara memiliki resolusi yang lebih detail apabila dibandingkan dengan resolusi citra satelit. Beberapa kelebihan foto udara diantaranya foto udara menghasilkan gambar atau citra foto yang lebih detail dengan resolusi 15 cm, tidak terkendala awan karena diterbangkan dibawah awan, tetapi foto udara juga memiliki beberapa kekurangan seperti tergantung dari cuaca dan factor angin dalam pengoperasiannya, hasil foto/citra terdiri dari scene-scene kecil yang sangat banyak. Dari segi biaya, foto udara lebih mahal dibandingkan citra satelit karena adanya biaya operasional pesawat, biaya tim ke lapangan dan lain-lain. Citra Satelit penginderaan jauh adalah gambaran kenampakan dipermukaan bumi yang direkam melalui sebuah wahana satelit Penginderaan Jauh. Beberapa keuntungan menggunakan citra satelit adalah citra satelit mampu merekam wilayah yang sulit dijangkau oleh foto udara, citra satelit merupakan teknik tercepat dalam memetakan daerah bencana seperti gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi, citra satelit menggambarkan objek yang lengkap dan sesuai kenampakan sebenarnya dan biaya pembelian citra satelit lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan foto udara. Hasil foto udara perkebunan sawit
Citrafoto - foto udara adalah citra yang diperoleh dengan Pesawat terbang rendah sampai medium ( low to medium altitude aircraft) ketinggian antara meter dari permukaan bumi. 2). Citra Udara dan Multispectral Scanner Data,
Last Updated On December 4, 2020 DAPATKAN DATA FOTO UDARA & CITRA SATELIT RESOLUSI SANGAT TINGGI WORLDVIEW-3 BESERTA PENGOLAHAN DAN MAPPING DENGAN HARGA YANG KOMPETITIF DI MAP VISION INDONESIA UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI PADA NOMOR TELEPON WA/SMS/TELEPON 0878 2292 5861 E-MAIL mapvisionindonesia Citra foto udara merupakan gambaran berbagai objek yang ada di permukaan bumi yang diambil menggunakan sebuah wahana seperti pesawat terbang, helikopter, balon udara, parasut, drone atau UAV, serta berbagai wahana lainnya. Kamera atau sensor terpasang pada wahana yang dapat dipicu dari jarak jauh atau dapat juga secara otomatis. BACA JUGA 1. Apa Saja yang Termasuk Citra Satelit Resolusi Tinggi? Temukan Jawabannya Pada Postingan Ini. 2. Bagaimana Cara Memperoleh Citra Satelit? 3. Belajar Cara Mengolah Citra Penginderaan Jauh 4. Memahami Citra Satelit 5. Siap-Siap!, Bakal Tersedia Citra Satelit dengan Resolusi 15 cm Saat ini sendiri wahana UAV atau drone sedang menjadi primadona di kalangan yang berkecimpung di dunia pemetaan dan juga industri yang membutuhkan data-data objek di permukaan bumi, karena harga wahana yang lebih terjangkau serta teknologinya yang terus berkembang dengan cepat. Jika ingin langsung membaca pada bagian-bagian yang diinginkan, silahkan klik pada bagian sub-judul yang terdapat di Table of Contents Tipe Foto Udara dan AplikasinyaFoto VertikalFoto Miring RendahFoto Miring TinggiKelebihan Citra Foto Udara Untuk PemetaanKelemahan Foto Udara untuk PemetaanPerbandingan Foto Udara dan Citra SatelitKesimpulan Tipe Foto Udara dan Aplikasinya Terdapat tiga tipe citra foto udara berdasarkan kemiringan sumbu kameranya yaitu Foto Vertikal Posisi sumbu kamera berada dalam posisi vertikal dengan area yang dipotret, sehingga area yang ter-cover tidak terlalu luas. Tipe foto vertikal merupakan tipe yang sering digunakan untuk membuat orthophotos, dalam artian foto mempunyai nilai koordinat setelah dilakukan proses koreksi geometrik. Oleh karenanya tipe foto vertikal banyak digunakan oleh orang-orang di bidang pemetaan serta yang membutuhkan peta yang bersumber dari hasil foto udara. Foto Miring Rendah Jika pada tipe foto vertikal, sumbu kamera tegak lurus vertikal dengan objek yang hendak dipotret, maka pada foto miring rendah, sumbu kamera dibuat miring dengan sudut lebih dari 3 derajat. Dengan penempatan sumbu kamera yang miring, area pertemuan antara permukaan bumi dan langit akan terlihat. Contoh Tampilan Foto Udara Miring Rendah Kenampakan Horizon Pada Foto Ini Tidak DitunjukkanSumber Foto Miring Tinggi Sama halnya dengan tipe foto miring rendah, tipe foto miring tinggi memiringkan sumbu kamera, namun dengan sudut kemiringan yang lebih besar, yaitu sekitar 60 derajat. Dengan sudut kemiringan sumbu kamera yang lebih besar, cakupan area akan terpotret lebih luas beserta kenampakan cakrawala yang ikut terekam. Contoh Tampilan Foto Udara Miring Tinggi yang Memperlihatkan CakrawalaSumber Kelebihan Citra Foto Udara Untuk Pemetaan Wahana yang digunakan untuk pengambilan foto udara untuk kepentingan pemetaan seperti contohnya drone, dioperasikan pada ketinggian terbang yang lebih rendah dari posisi awan berada, sehingga foto yang dihasilkan bebas dari awan, yang memudahkan proses interpretasi berbagai objek yang terdapat pada foto udara tersebut. Selain itu, kelebihan dari foto udara yaitu tampilan foto lebih detail dibandingkan dengan wahana lain seperti pesawat terbang dan juga satelit observasi bumi. Saat ini citra satelit dengan resolusi spasial tertinggi yang dijual secara komersial yaitu Citra Satelit WorldView-3, WorldView-4, dan nantinya menyusul Citra Satelit Pleiades Neo serta Citra Satelit WorldView Legion, mempunyai resolusi spasial mencapai 30 cm dalam posisi nadir, sedangkan foto udara yang dipotret oleh drone mempunyai resolusi spasial lebih tinggi lagi yang bervariasi tergantung ketinggian terbang. Kelemahan Foto Udara untuk Pemetaan Foto udara hasil satu kali pemotretan mencakup area yang kecil jika dibandingkan dengan wahana satelit, oleh karena itu jika area order berukuran luas maka akan banyak sekali foto udara yang dihasilkan, sehingga proses penggabungan foto-foto tersebut menjadi satu kesatuan serta proses pengolahan lainnya akan memerlukan waktu yang cukup memakan waktu. Selain itu, dengan resolusi spasial yang tinggi serta jumlah foto yang harus diolah sangatlah banyak, maka diperlukan komputer dengan spesifikasi yang sangat mumpuni untuk mengolahnya. Faktor cuaca juga sangat mempengaruhi pengambilan foto udara pada area order, seperti misalnya tingkat kecepatan angin. Angin yang bertiup kencang akan mempengaruhi tingkat kestabilan wahana berbobot ringan seperti drone, sehingga akan menyebabkan hasil pemotretan menjadi kurang baik. Pengambilan foto udara juga harus dibarengi dengan pengambilan titik kontrol lapangan atau Ground Control Point GCP untuk memperbaiki tingkat akurasi hasil foto udara hasil pemotretan. Hal ini berbeda dengan citra satelit, dimana akurasi lokasi citra satelit khususnya yang mempunyai resolusi spasial sangat tinggi sudah cukup baik, bahkan tanpa penggunaan titik kontrol lapangan sekalipun untuk area yang datar. Dari aspek biaya pun, diperlukan anggaran yang tidak sedikit, mulai dari pembelian wahana atau penyewaan wahana dan pilot serta operatornya jika wahananya pesawat terbang atau helikopter, pengurusan izin untuk melakukan pemotretan di area tersebut, biaya mobilitas dan akomodasi bagi para operator, serta berbagai biaya terduga di lapangan lainnya. Perbandingan Foto Udara dan Citra Satelit Citra satelit merupakan gambaran permukaan bumi hasil perekaman satelit observasi bumi yang berada di luar angkasa dan berjarak ratusan kilometer dari permukaan bumi. Dengan posisinya yang sangat jauh dari permukaan bumi, maka citra satelit yang dihasilkan satelit dengan sensor optis yang pasif memanfaatkan sumber energi dari matahari, tidak dapat βmenembusβ awan ataupun gangguan lain di atmosfer, sehingga jika pada area perekaman terdapat awan, maka awan tersebut ikut terdapat pada citra satelit hasil perekaman, yang membuat proses interpretasi objek pada area order tidak maksimal. Hal ini tentu saja berbeda dengan foto udara yang tampilannya dapat bebas awan, karena ketinggian terbangnya dapat diatur di bawah ketinggian awan berada. Namun walau terdapat kendala seperti itu, keberadaan awan pada citra satelit dapat diminimalisir atau bahkan dapat dihilangkan sepenuhnya dengan proses pengolahan yang bernama cloud remove. Cloud remove merupakan proses menghilangkan awan beserta dengan bayangannya dengan cara menggantikan awan yang terdapat pada sebuah data citra satelit dengan data citra satelit lain yang bebas awan pada area tersebut. Sebagai ilustrasi dari proses cloud remove ini, dapat dilihat pada animasi di bawah ini Proses Cloud Remove dan Colour Balancing Citra SatelitImage Copyright Maxar Technologies; Courtesy of Map Vision Indonesia Animasi di atas memperlihatkan keberadaan awan pada Citra Satelit WorldView-2 dengan resolusi spasial 50 cm tanggal perekaman 21 Januari 2013. Melalui proses cloud remove serta proses pengolahan lainnya seperti orthorektifikasi, penyamaan warna color balancing, serta penggabungan data citra satelit mosaic, bagian yang tertutup awan dapat hilang karena telah diganti menggunakan data citra satelit lain yang bebas awan pada bagian tersebut, dimana pada contoh di atas menggunakan Citra Satelit QuickBird dengan resolusi spasial 60 cm tanggal perekaman 8 Maret 2010. Sebaiknya data citra satelit yang digunakan sebagai pengganti pada proses cloud remove memiliki resolusi spasial yang tidak jauh berbeda dengan data citra satelit utama, sehingga kenampakan citra satelit hasil cloud remove terlihat mulus menyatu seamless. Selain itu juga, tanggal perekaman citra satelit pengganti tidak terpaut jauh dengan tanggal perekaman citra satelit utama, dan kalaupun tanggal perekamannya cukup berbeda jauh, maka diperlukan pembuatan preview hasil cloud remove yang memberikan informasi area mana saja yang telah dilakukan proses cloud remove, sehingga pemakai data dapat mengetahuinya. Faktor atmosfer lain yang cukup menganggu dalam proses interpretasi data citra satelit yaitu keberadaan haze atau kabut. Keberadaan haze pada data citra satelit juga dapat diminimalisir atau hilang sepenuhnya dengan proses pengolahan, seperti contohnya dapat dilihat berikut ini Data Original Citra Satelit WorldView-2 Terdapat HazeImage Copyright Maxar Technologies; Courtesy of Map Vision Indonesia Data Olahan Citra Satelit WorldView-2 Tanpa Haze Setelah PengolahanImage Copyright Maxar Technologies; Courtesy of Map Vision Indonesia Untuk tingkat kedetailan, citra satelit saat ini kalah dari foto udara. Tingkat resolusi spasial tertinggi dari citra satelit yang dijual secara bebas kepada khalayak umum yaitu Citra Satelit WorldView-3, WorldView-4, dan nantinya Pleiades Neo, serta WorldView Legion, mempunyai resolusi spasial tertinggi 30 cm pada posisi nadir, sedangkan foto udara dapat menghasilkan resolusi spasial lebih tinggi lagi tergantung ketinggian terbang. Namun walau begitu, tingkat akurasi data citra satelit lebih baik bahkan tanpa penyertaan titik kontrol lapangan, terlebih data citra satelit terutamanya yang mempunyai resolusi spasial sangat tinggi sudah dibekali data Rational Polynomial Coefficient RPC yaitu data model 20 titik kontrol yang diberikan oleh pihak vendor. Keberadaan data RPC akan meningkatkan tingkat akurasi data citra satelit setelah dilakukan proses pengolahan orthorektifikasi. Selain itu dari sisi tingkat resolusi spektral, saat ini data citra satelit standarnya memiliki 4 band dalam spektrum elektromagnetik cahaya tampak visible dan juga inframerah dekat near infrared hingga mencapai ratusan band hyperspektral, yang digunakan untuk melakukan analisis lebih lanjut seperti analisis area yang terbakar lebih mudah menggunakan band SWIR, mengetahui tingkat kerapatan vegetasi melalui pengolahan Normalized Difference Vegetation Index NDVI yang menggunakan band inframerah dekat dan band merah, mengetahui estimasi temperatur suatu wilayah menggunakan band thermal, serta berbagai analisis lainnya. Estimasi Temperatur Permukaan Wilayah Kota Bandung Menggunakan Hasil Pengolahan Band Thermal Citra Satelit Landsat 8Courtesy of Map Vision Indonesia Saat ini juga tingkat kecepatan penyediaan data original citra satelit cukup tinggi, berkisar hitungan hari bahkan jam. Jadi jika Anda memesan data original citra satelit hari ini, maka data original bisa tersedia juga hari ini dan paling lambatnya hanya dalam hitungan hari juga, sedangkan untuk foto udara akan membutuhkan waktu lebih lama, karena untuk memotret sebuah area, operatornya perlu juga ke lapangan untuk mengoperasikan wahananya, meminta izin terlebih dahulu untuk melakukan pemotretan di area tersebut, dan juga pemotretan bisa jadi berlangsung lebih lama dari perkiraan karena faktor medan di lapangan serta faktor cuaca yang sangat mempengaruhi. Tingkat ketersediaan data citra satelit pada semua wilayah di Indonesia dan juga dunia cukup berlimpah, dengan banyaknya satelit-satelit observasi bumi komersial yang saat ini mengorbit, ditambah dengan terus meluncurnya satelit-satelit observasi bumi yang baru. Apalagi satelit-satelit yang baru saat ini didesain mempunyai tingkat revisit time kembali ke tempat semula dapat dalam hitungan hari, bahkan ada yang dalam satu hari dapat kembali ke tempat semula. Dari segi biaya secara keseluruhan, pembelian dan pengolahan data original citra satelit lebih terjangkau dibandingkan foto udara, berhubung untuk mendapatkan data citra satelit kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli wahana, mobilisasi ke lapangan, biaya akomodasi, serta biaya tak terduga lain yang timbul di lapangan. Dari sisi pengolahan standar, waktu yang diperlukan untuk mengolah data citra satelit tidak terlalu menghabiskan waktu yang banyak, berhubung cakupan area yang terekam dalam satu perekaman satelit observasi bumi cukup luas bisa hitungan belasan hingga ratusan kilometer persegi dalam satu pengambilan data, sehingga sebuah area yang luas bisa terdiri dari hanya satu scene data citra satelit, dan oleh karena itu data olahan citra satelit dapat tersaji lebih cepat dan dapat digunakan segera oleh pihak user. Kesimpulan Telah dipaparkan mengenai citra foto udara, kelebihan dan kekurangannya, serta perbandingannya dengan citra satelit beserta keunggulan dan kelemahan citra satelit, dimana dengan informasi tersebut Anda dapat menentukan data yang sesuai dengan kebutuhan, anggaran yang Anda miliki, serta berbagai pertimbangan yang lain. Sumber Utama Aerial Photography. Diakses Tanggal 29 Juni 2020. Types of Aerial Photography and Its Application. Diakses Tanggal 29 Juni 2020. POSTINGAN MENARIK LAINNYA 1. [Tutorial] Membuka File Geodatabase di QGIS versi 2. [Tutorial] Cara Download Peta RBI Gratis 3. [Tutorial] Menampilkan Informasi Cuaca di QGIS 4. [Tutorial] Import Titik-Titik Koordinat di Open Office atau Excel ke QGIS 5. [Tutorial] Stacking Data Citra Satelit Menggunakan QGIS Author Map Vision IndonesiaMap Vision Indonesia merupakan team yang berisikan praktisi di bidang Citra Satelit, Penginderaan Jauh Remote Sensing, Sistem Informasi Geografis SIG, serta Pemetaan pada umumnya. Kami telah berpengalaman khususnya mengerjakan ratusan proyek pengadaan dan pengolahan serta mapping data citra satelit berbagai resolusi dari berbagai vendor sejak tahun 2013.
Citrasebaran asap merupakan hasil analisis sebaran asap berdasarkan metode RGB (Red Green Blue) yang di overlay dengan arah dan kecepatan angin lapisan 1000 mb, dan titik panas berdasarkan Geohotspot. Pada produk ini, wilayah sebaran asap di tandai dengan poligon berwarna merah.
SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA π Jelaskan perbedaan citra foto udara dengan citra satelit INI JAWABAN TERBAIK π Inilah perbedaan antara foto udara dan citra satelit. Gambar foto udara Ini adalah cara memotret yang berasal dari suatu daerah dan berasal dari ketinggian tertentu, yaitu di alam atmosfer dengan menggunakan bentuk kamera. Misalnya memotret menggunakan pesawat terbang, helikopter, dan balon udara. Keuntungan menggunakan foto udara adalah Anda dapat membuat gambar yang lebih detail. Citra satelit Ini adalah sesi foto suatu daerah melalui penggunaan satelit di mana operasi yang dilakukan dari luar angkasa akan dilakukan. Jadi dari citra satelit itu sendiri memiliki tingkat resolusi yang tinggi dengan resolusi spasial 50 cm. Maka hasil foto satelit sendiri tidak akan sedetail mungkin dengan foto udara. Belajarlah lagi 1. Materi Penjelasan Perbedaan Citra Udara dan Citra Satelit ββββββββββββββββββ- Detail tanggapan Kelas 9 Folder IPS Bab Bab 8 β Peta Bentuk dan Pola Bumi Kode Kata kunci Citra, Foto, Satelit
KataKunci Foto udara, citra satelit, interpretasi citra, dan stereoskop. D. Interpretasi Citra Penginderaan Jauh Menurut Este dan Simonett, interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentiο¬kasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut. Adapun unsur-unsur interpretasi pada citra
PENGENALAN FOTO UDARA DAN CITRA SATELIT A. TUJUAN 1. Mahasiswa mampu membedakan antara foto udara dengan citra Satelit 2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara perolehan foto udara dan citra satelit 3. Mahasiswa dapat membedakan jenis-jenis foto udara 4. Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis citra satelit B. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum meliputi 1. Foto udara hitam putih 2. foto udara berwarna* 3. foto udara inframerah 4. citra satelit landsat* 5. Citra satelit Quickbird* 6. Citra satelit IKONOS* 7. Citra Satelit Aster* 8. Citra satelit SPOT* 9. Citra SRTM Suttle Ringing Tematic Matter* Keterangan * Format manual dan digital C. DASAR TEORI Produk dari penginderaan jauh secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 dua yaitu citra foto dan non foto. Citra foto disebut juga foto udara yang proses perekamanya menggunakan kamera dengan wahana pesawat. Sedangkan citra non foto lebih dikenal dengan citra satelit yang proses perekamannya menggunakan sensor non kamera dengan sistem penyiaman scaning yang menggunakan wahana satelit. Perbedaan karakteristik keduanya sebagaimana Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Perbedaan antara citra foto dan non foto Variabel pembeda Jenis Citra Citra Foto Citra Non Foto Sensor Kamera Non Kamera, mendasarkan atas penyiaman scanning Detektor Film Pita Manetik, termistor, foto konduktif, dsb Proses Perekaman Fotografi/kimiawi Elektronik Mekanisme prekaman Serentak Parsial Spektrum Elektromagnetik Spektrum tampak dan perluasannya Spktral tampak dan perluasannya, termal, dan gelombang mikro WAHANA OBJEK AIR VEGETASI AWAN PERMUKIMAN Berdasarkan tabel tersebut, citra foto proses perekamannya menggunakan sensor kamera, detektor film sekarang digital, proses perekaman kimiawi digital dengan mekanisme perekaman serentak dan spektrum elektromagnetik menggunakan spektrum tampak yang relatif pendek. Citra satelit non foto proses perekaman menggunakan sistem penyiaman scanning, detektornya menggunakan pita magnetik, termistor, foto konduktif, perekaman elektromagnetik, mekanisme perekaman parsial, dan spektrum elektromagnetik spektral tampak dengan perluasan termal, dan gelombang mikro. Adapun contoh data citra foto dan non foto dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini. Download makalah lengkap dibwah ini
Iniadalah sesi foto suatu daerah melalui penggunaan satelit di mana operasi yang dilakukan dari luar angkasa akan dilakukan. Jadi dari citra satelit itu sendiri memiliki tingkat resolusi yang tinggi dengan resolusi spasial 50 cm. Maka hasil foto satelit sendiri tidak akan sedetail mungkin dengan foto udara. Belajarlah lagi 1.
Citra merupakan produk utama perekaman penginderaan jauh. Pemahaman menyeluruh mengenai citra penginderaan jauh akan sangat bermanfaat dalam proses interpretasi dan ekstraksi penginderaan jauh adalah teknologi yang memungkinkan pengambilan gambar atau foto dari jarak jauh menggunakan sensor yang terpasang di pesawat terbang atau satelit. Teknologi ini menggunakan berbagai panjang gelombang elektromagnetik, seperti sinar inframerah, sinar tampak, dan sinar mikro, untuk menghasilkan gambar yang dapat memberikan informasi tentang permukaan Bumi. Dengan citra penginderaan jauh, kita dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang berbagai fenomena penjelasan lengkapnya!Pengertian citra penginderaan jauh adalah representasi permukaan bumi berupa gambar yang didapatkan melalui sebuah sistem penginderaan penginderaan jauh menampilkan objek sesuai dengan kenampakannya di permukaan bumi. Bergantung sensor yang digunakan, citra dapat memuat informasi tutupan lahan, informasi ketinggian, hingga informasi kondisi dapat memberikan informasi tematik yang lebih banyak lagi, bergantung dengan kedalaman interpretasi citra baik interpretasi manual visual maupun digital yang dilakukan citra untuk sumber informasi telah dilakukan dalam berbagai bidang dari meteorologi, tata guna lahan, pertanian, kehutanan, konservasi, hingga perencanaan pembangunan penginderaan jauh dapat dibagi menjadi citra foto atau citra fotografik dan citra non foto atau citra non citra penginderaan jauh antara lainFoto udaraLANDSATSENTINELMODISSRTMJenis-jenis citraCitra penginderaan jauh dapat dibagi menjadi citra foto atau citra fotografik dan citra non foto atau citra non Foto vs Citra Non FotoPerbedaan citra foto dan citra non foto dapat dilihat pada sensor yang digunakan, proses dan mekanisme perekaman, wahana, dan spektrum elektromagnetik yang foto menggunakan sensor berupa kamera baik analog maupun digital, sedangkan citra non fotografi menggunakan sensor yang bukan kamera, misalnya skanner multispektral atau juga Sistem Penginderaan Jauh Aktif vs Pasif, Fotografi vs Non FotografiProses perekaman pada citra fotografi dilakukan secara serentak, yaitu sekali rekam pada satu kali pemotretan, kemudian hasilnya di mozaik. Sedangkan pada citranon fotografi, perekaman dilakukan secara parsial dengan menyiam scanning area baris demi non menggunakan spektrum gelombang tampak dan perluasannya, sedangkan pada citra non fotografi menggunakan spektra tampak dan perluasannya, termal dan gelombang dilihat dari wahananya, sistem fotografi menggunakan wahana dirgantara airborne bisa pesawat udara atau UAV seperti drone. Sedangkan pada sistem non foto, sensor biasanya dibawa oleh satelit, meskipun ada juga sistem non fotografi yang dibawa dengan wahana rangkumannyaVariabel pembedaSistem FotografiSistem Non FotografiSensorKameraScanner, antena, laserProses perekamanSerentakParsialSpektrum elektromagnetikTampak dan perluasannyaTampak dan perluasannya, termal, gelombang mikroWahanaAirborneUmumnya satelitContoh citraFoto Udara, Foto udara format kecilCitra multispektral, hiperspektral, citra termal, RADAR, LiDARFoto udaraFoto udara merupakan citra yang dihasilkan melalui perekaman serentak menggunakan sensor kamera. Foto udara juga sering disebut dengan citra foto atau citra foto udara merupakan jenis citra penginderaan jauh yang pertama muncul, mulai digunakan saat perang untuk mengintai lokasi musuh dan medan perang. Dalam perkembangannya, foto udara kemudian dimanfaatkan untuk keperluan sipil, dengan wahana yang berkembang meliputi pesawat udara, balon udara, hingga jugaFoto Udara Jenis Citra Hasil Penginderaan Jauh Sistem FotografisSempat kehilangan pamor di era perkembangan citra satelit, foto udara kembali naik ke permukaan akibat perkembangan fotografi digital dan Unmanned Aerial Vehicle UAV terutama penggunaan drone. Bahkan, kini perekaman foto udara juga dilakukan menggunakan wahana udara dapat dibedakan berdasarkan ukuran format film, sudut pemotretan, spektrum yang digunakan, dan warna yang format ukuran film, foto udara terbagi menjadiFoto udara format besar standarFoto udara format sedangFoto udara format kecilBerdasarkan sudur pemotretan, dibedakan menjadiFoto udara tegakCondong/ miring/ obliqueSangat condongBerdasarkan spektrumnya, foto udara dibedakan menjadiFoto udara pankromatikFoto udara inframerahSedangkan berdasarkan warna yang dihasilkan, foto udara terbagi menjadiFoto udara berwarnaFoto udara hitam putihDalam praktiknya, sebuah foto udara dapat diberikan setiap pembedaan karakteristik tersebut, misal foto udara format standar, tegak, pankromatik, hitam catatan tambahan, foto udara dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pencitraan tiga dimensi dan pembuatan produk elevasi seperti Digital Elevation Model DEM.Penjelasan selengkapnya mengenai foto udara akan diberikan pada tulisan terpisah di sini Foto Udara, Dijelaskan Lengkap Link menyusul.Berikut contoh gambar citra fotoContoh gambar foto udara tegak berwarnaCitra multispektral dan hiperspektralCitra multispektral merupakan hasil dari perekaman penginderaan jauh dengan sensor berjenis penyiam scanner.Citra multispektral merupakan koleksi dari beberapa citra yang direkam pada spektrum gelombang yang terpisah pada area yang sama. Perekaman di setiap saluran biasa disebut band ini kemudian dapat digunakan secara bersama-sama untuk membentuk citra proses komposit citra, sebuah citra multispektral dapat diberikan warna tertentu sehingga memudahkan penafsir melakukan interpretasi sesuai dengan bidang yang jugaCitra Multispektral Citra Penginderaan Jauh Paling Banyak DigunakanSebuah citra multispektral dapat memiliki jumlah band yang berbeda-beda, umumnya berkisar antara 4-15an band. Sebagai contoh, citra Landsat 8 memiliki 11 band, Sentinel 2 berjumlah 13 band dan SPOT 7 yang berjumlah 5 hiperspektral memiliki konsep yang sama dengan citra multispektral. Perbedaannya, rentang panjang gelombang yang digunakan pada sensor hiperspektral lebih sempit dibandingkan dengan sensor panjang gelombang yang lebih sempit ini membuat citra memiliki sensitifitas yang lebih baik terhadap pembedaan objek secara hiperspektral memiliki jumlah band yang sangat banyak. Contohnya citra Hyperion yang memiliki 220 gambar citra multispektralContoh citra Landsat 8Citra termalCitra termal merupakan citra yang menunjukkan informasi mengenai temperatur sebuah objek. Citra ini biasanya dihasilkan pada saluran termal yang dipasang pada citra satelit seperti Landsat atau termal memiliki ukuran piksel yang lebih besar daripada band lainnya. Misal pada citra Landsat 8, citra saluran termal memiliki ukuran piksel 60 meter, lebih besar daripada saluran lainnya yang berukuran 30 jugaCitra Inframerah Termal Mengindera Suhu Permukaan ObjekCitra termal juga dapat dihasilkan menggunakan kamera. Kamera pencitraan termal merekam energi panas menjadi panjang gelombang tertentu yang dapat direkam oleh sensor sehingga nantinya dapat disajikan menjadi sebuah citra foto termal. Citra ini juga biasa disebut dengan sekali aplikasi pemanfaatan citra termal di antaranya untuk mendeteksi titik api kebakaran hutan dan lahan dan deteksi pulau pahang perkotaan Urban Heat Island.Contoh dari citra termal antara lainBand 10 dan 11 pada Landsat 8Band 6 pada Landsat 7Contoh gambar citra penginderaan jauh sistem termalCitra termal yang menunjukkan temperatur atmosferCitra Gelombang Mikro Sistem PasifCitra gelombang mikro merupakan penginderaan jauh gelombang mikro yang menggunakan panjang gelombang mikro, yaitu pada panjang 1 mm sampai 1 jauh gelombang mikro sistem pasif, menggunakan pancaran energi dari objek. Citra yang dihasilkan memiliki karakteristik resolusi spasial yang sangat rendah akibat lemahnya energi yang diterima. Contohnya adalah citra pada penginderaan jauh gelombang mikro aktif, sensor mengirimkan dan menerima kembali sinyal elektromagnetik dari objek. Sistem ini lebih dikenal dengan sistem merupakan hasil penginderaan jauh sistem radar menggunakan gelombang radio elektromagnetik untuk menentukan sudut, jarak dan kecepatan velocity suatu objek perekaman karaketristik seperti itu, citra radar secara umum lebih sulit diinterpretasi jika dibandingkan dengan jenis citra keunggulannya, citra radar tidak terpengaruh dengan kondisi atmosfer karena gelombang yang digunakannya dapat menembus kabut dan jugaCitra Radar Penginderaan Jauh Sistem Aktif, Bisa Menembus AwanCitra radar banyak dimanfaatkan untuk banyak aplikasi, di antaranya untuk memetakan permukaan bumi dan mengukur karakteristik atmosfer dan citra RADARRADARSATSentinel 1ASRTMContoh gambar citra RadarKombinasi citra Sentinel 1A dan Sentinel 1BLidarLidar merupakan salah satu contoh penginderaan jauh sistem aktif menggunakan laser light amplification by simulated emission of radiation. Lidar mengukur jarak dari pancaran radiasi gelombang yang ditransimsikan dan yang dipantulkan kembali ke LIDAR menunjukkan informasi perbedaan ketinggian, dan dimanfaatkan untuk membuat Digital Terrain Model DTM.Sensor Lidar ini mendadak sering dibicarakan setelah Apple menyematkan sensor ini pada line up Ipad Pro 2020 dan Iphone Pro mulai dari Iphone 12 gambar citra LidarContoh gambar lidarResolusi Citra Penginderaan JauhResolusi citra penginderaan jauh merujuk pada kemampuan suatu sensor dalam merekam ukuran terkecil suatu citra penginderaan jauh, terdapat empat konsep reolusi yang sangat penting, yaituresolusi spasial,resolusi spektral,resolusi radiometrik, danresolusi jugaResolusi Citra Penginderaan Jauh Spasial, Spektral, Temporal, RadiometrikManfaat Citra Penginderaan JauhPemanfaatan citra penginderaan jauh telah dilakukan oleh para peneliti dan praktisi dalam berbagai bidang aplikasi. Beberapa aplikasi yang paling sering dijumpai antara lainBidang kehutananMonitoring deforestasiMonitoring hotspot untuk deteksi titik karhutlaPemetaan kerepatan vegetasiBidang pertanianPemetaan kesehatan tanamanPrediksi produktifitas panenPemetaan kesesuaian lahan pertanianBidang tata guna lahanPemetaan penutup dan penggunaan lahanPemantauan perubahan penutup dan penggunaan lahanBidang geologiPemetaan jenis batuan permukaanPemetaan potensi mineralPeran Penting Citra Penginderaan Jauh dalam Ilmu GeografiCitra penginderaan jauh memainkan peran yang sangat penting dalam ilmu geografi. Teknologi ini memberikan banyak manfaat dan aplikasi yang dapat digunakan untuk pemetaan, pemantauan lingkungan, penelitian, dan pemantauan bencana alam. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai peran penting citra penginderaan jauh dalam ilmu geografi1. Pemetaan dan Analisis Data GeografisCitra penginderaan jauh dapat digunakan untuk pemetaan yang akurat dan detail tentang permukaan Bumi. Dengan menggunakan citra penginderaan jauh, kita dapat membuat peta yang mencakup informasi tentang tutupan lahan, jenis vegetasi, pola penggunaan lahan, dan topografi. Data yang dihasilkan dari citra penginderaan jauh sangat berguna bagi pemerintah, peneliti, dan perencana dalam pengambilan keputusan terkait tata ruang, pengelolaan sumber daya alam, dan pemantauan perubahan Pemantauan Lingkungan dan Perubahan IklimCitra penginderaan jauh memainkan peran penting dalam pemantauan lingkungan dan perubahan iklim. Dengan menggunakan citra penginderaan jauh, kita dapat mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan kita, seperti deforestasi, perubahan tutupan lahan, polusi, dan perubahan suhu permukaan. Data yang dikumpulkan melalui citra penginderaan jauh memberikan wawasan yang berharga dalam memahami dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan membantu pengambilan keputusan yang Analisis Perubahan Permukaan BumiCitra penginderaan jauh juga digunakan untuk menganalisis perubahan yang terjadi di permukaan Bumi. Dengan membandingkan citra penginderaanjauh dari waktu ke waktu, kita dapat mengidentifikasi perubahan pola sungai, pergeseran garis pantai, perubahan tutupan vegetasi, dan perkembangan perkotaan. Informasi ini sangat berharga dalam memahami proses geologis, dinamika lahan, dan dampak aktivitas manusia terhadap perubahan Pemantauan Bencana AlamCitra penginderaan jauh memiliki peran krusial dalam pemantauan dan penanggulangan bencana alam. Dengan citra penginderaan jauh, kita dapat mendeteksi dan memetakan wilayah yang terkena dampak bencana seperti banjir, gempa bumi, kebakaran hutan, dan letusan gunung berapi. Informasi yang dihasilkan dari citra penginderaan jauh ini membantu tim penanggulangan bencana dalam merencanakan respons darurat, evakuasi, dan pemulihan Penelitian Ilmu GeografiCitra penginderaan jauh merupakan sumber data yang berharga bagi para peneliti dalam ilmu geografi. Data citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk menguji hipotesis, membangun model prediksi, dan mengidentifikasi pola-pola spasial. Dengan menggunakan teknik pemrosesan citra dan analisis spasial, peneliti dapat menggali informasi tentang dinamika populasi, perubahan tutupan lahan, interaksi manusia-lingkungan, dan berbagai aspek geografis dan KekuranganBergantung pada jenis senornya, citra penginderaan jauh memiliki keunggulan dan keterbatasannya jika dilihat secara umum saja, kelebihan dari citra penginderaan jauh adalahDapat diperoleh secara gratisCitra menggambarkan objek dengan wujud dan letak obyek yang mirip wujud dan letaknya di permukaan bumiCitra menggambarkan area yang luas. Ini menguntungkan agar penafsir bisa melihat gambaran suatu daerah secara dapat menggambarkan kenampakan yang tidak terdeteksi oleh mata manusia, misal informasi perbedaan ketinggian, informasi pada gelombang inframerah, informasi temperatur dan yang dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terrestrial. Misal tengah samudra, kondisi atmosfer, kawah gunung berapi, atau daerah berhutan dengan medan yang berat,Sangat bermaanfaat untuk pemetaan daerah bencana secara cepat dan akuratAdapun keterbatasan citra penginderaan jauh antara lainBiaya tinggi pengadaan pada citra resolusi detilPada keperluan tertentu, dibutuhkan keahlian expertise dalam interpretasi citranyaBagaimana citra penginderaan jauh dimanfaatkan?Ekstraksi informasi dari citra penginderaan jauh dapat dilakukan melalui interpretasi visual manual maupun pengolahan citra secara visual dilakukan secara manual menggunakan unsur-unsur interpretasi rona, warna, bentuk, bayangan, ukuran, pola, tekstur, situs dan citra digital dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik meliputi pembuatan indeks citra, band rationing, hingga klasifikasi multispektral dan Object Based Image jugaInterpretasi Citra Penginderaan Jauh Pengertian dan Unsur-unsurnya Contoh+GambarPenjelasan Lengkap Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh Secara DigitalPenutupCitra penginderaan jauh adalah teknologi yang menggunakan pesawat atau satelit untuk mengambil gambar dan data dari permukaan Bumi. Ini membantu dalam pemantauan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, dan pemetaan. Keuntungannya meliputi pemantauan yang luas, akses ke daerah terpencil, dan analisis yang mendalam untuk berbagai penginderaan jauh memberikan kita kemampuan untuk pemetaan yang akurat, pemantauan lingkungan, analisis perubahan permukaan Bumi, pemantauan bencana alam, dan mendukung penelitian ilmu geografi. Dengan teknologi ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang berbagai fenomena geografis dan memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan yang berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan perlindungan artikel ini kita belajar mengenai citra penginderaan jauh meliputiJenis-jenis citra penginderaan jauhPemanfaatan citraKeunggulan dan keterbatasannyaCara artikel ini bermanfaat. Jika ada hal yang ingin ditanyakan atau didiskusikan, silahkan tulis pada kolom komentar.
FotoUdara dan Citra Satelit Foto Udara adalah hasil pemotretan suatu daerah dari ketinggian tertentu, dalam ruang lingkup atmosfer menggunakan kamera. Misalnya pemotretan menggunakan pesawat terbang, heikopter, balon udara, drone/UAV, dan wahana lainnnya. Keuntungannya, penggunaan foto udara menghasilkan gambar/citra yang lebih detail
Citrayang dihasilkannya adalah citra foto (foto udara). Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dengan ketinggian sekitar 18.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkannya adalah citra udara dan multispectral scanner data. Satelit dengan ketinggian antara 400-900 km dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.
Produkdari penginderaan jauh secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu citra foto dan non foto. Citra foto disebut juga foto udara yang proses perekamanya menggunakan kamera dengan wahana pesawat. Sedangkan citra non foto lebih dikenal dengan citra satelit yang proses perekamannya menggunakan sensor non kamera dengan sistem penyiaman (scaning) yang menggunakan wahana satelit. Perbedaan karakteristik keduanya sebagaimana Tabel 1 di bawah ini.
. 55ijfe61y8.pages.dev/31855ijfe61y8.pages.dev/83455ijfe61y8.pages.dev/89155ijfe61y8.pages.dev/70655ijfe61y8.pages.dev/28255ijfe61y8.pages.dev/30555ijfe61y8.pages.dev/81955ijfe61y8.pages.dev/67355ijfe61y8.pages.dev/9855ijfe61y8.pages.dev/94955ijfe61y8.pages.dev/82655ijfe61y8.pages.dev/26755ijfe61y8.pages.dev/31955ijfe61y8.pages.dev/86755ijfe61y8.pages.dev/321
foto udara dan citra satelit