CaraMencari Peluang Bisnis Usaha Baru. Peluang Usaha Bisnis. Karena bicara mengenai 'bagaimana', maka fokusnya adalah proses. Yang perlu dipelajari adalah langkah - langkah apa yang perlu dilakukan sehingga bisa menemukan peluang usaha, yang tidak hanya menjanjikan, tetapi sesuai dengan minat dan kemampuan kita mengeksekusinya. 1.Ketika menjadi seorang wirausahawan, kamu harus siap dengan berbagai tantangan dan persaingan di dunia usaha. Berbeda dengan karyawan kantoran, seorang wirausahawan akan memiliki tanggung jawab penuh pada bisnis yang dijalaninya nanti. Karena, sukses atau tidaknya bisnis tersebut tergantung pada si pemilik usaha. Bagi kamu yang serius ingin menjadi seorang wirausahawan yang sukses, tentu harus memulainya dengan membuat perencanaan terlebih dahulu. Ada beberapa langkah penting yang bisa kamu lakukan ketika ingin berwirausaha sendiri. Langkah-langkah ini akan membantu kamu menemukan ide bisnis yang sesuai dan bagaimana proses persiapannya. Apa sajakah langkah-langkah tersebut? Langkah-langkah untuk Menjadi Wirausahawan yang Sukses Bagi kamu yang ingin belajar bagaimana cara menghadapi berbagai tantangan dan persaingan di dunia usaha, ikuti langkah-langkah untuk menjadi wirausahawan yang sukses berikut ini. 1. Lakukan riset terlebih dahulu Langkah-langkah untuk menjadi wirausahawan yang sukses, tentu harus dimulai dengan menemukan ide bisnis yang tepat. Ide ini bisa didapatkan dengan melakukan riset terlebih dahulu. Apa pun jenis dan bidang usahanya, tentu harus melakukan riset. Riset akan membantu kamu menemukan peluang usaha yang potensial dan bagaimana kamu mengeksekusinya. Riset dimulai dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan sederhana, seperti apakah produk atau jasa tersebut dibutuhkan? Bagaimana cara mendapatkannya? Siapa yang membutuhkannya? Bagaimana persaingan dan kompetisinya? Apakah ada kompetitor sejenis yang menawarkan produk atau layanan serupa? Bagaimana sistem pemasarannya? Setelah mendapatkan jawabannya, lakukan riset kecil-kecilan terlebih dahulu. Validasi kembali hasil riset tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Jika hasilnya positif, maka ide bisnis tersebut bisa kamu realisasikan. Riset ini tidak hanya berlaku bagi jenis usaha berskala besar saja, ide bisnis sederhana seperti UMKM juga harus melakukannya. Jangan sampai asal memilih bidang usaha tanpa menggunakan data yang jelas. Baca juga Pengertian Riset Pemasaran dan Manfaatnya Dalam Sebuah Bisnis 2. Buatlah perencanaan bisnis Setelah menentukan pilihan, kini saatnya merealisasikannya dengan membuat perencanaan bisnis. Buat perencanaan secara matang, jelas, dan terukur. Perencanaan ini berfungsi sebagai guide agar usaha tersebut bisa berjalan sesuaikan roadmap yang telah kamu tentukan. Perencanaan tersebut bisa kamu buat sefleksibel mungkin, namun dengan target dan waktu yang jelas, sehingga hasilnya bisa terealisasi dengan baik. Perencanaan ini tidak hanya mencakup tahap perencanaan awal saja, tapi juga pengembangan dan evaluasi ke depannya. Kamu bisa meminta bantuan kepada orang-orang yang lebih kompeten sesuai bidang usaha yang kamu pilih. Mintalah pendapat dan masukan dari orang tersebut terhadap perencanaan yang kamu buat. Jadikan masukan tersebut sebagai bahan evaluasi. 3. Rencanakan keuangan secara matang Bisnis tanpa modal rasanya sulit terealisasi. Meski begitu, modal atau uang bukanlah parameter utama. Lalu, walaupun bisnis yang kamu jalani akan disokong investor dan modal yang besar, hasilnya akan percuma jika tidak diimbangi dengan perencanaan keuangan yang matang. Buatlah perencanaan keuangan dengan memperkirakan modal awal dan berbagai pengeluaran-pengeluaran lainnya. Misalnya seperti bahan baku, biaya produksi, pemasaran, gaji karyawan, stok barang, biaya sewa, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Setelah memiliki gambaran tersebut, kamu dapat membandingkannya dengan modal yang kamu miliki saat ini. Jika dirasa belum cukup, kamu bisa mendapatkan tambahan dana dengan mencari investor, partner, atau mengajukan pinjaman usaha. Pastikan kamu sudah melakukan perhitungan secara matang. Buatlah perjanjian resmi secara tertulis ketika ingin bekerja sama ataupun mengajukan pinjaman. Baca Juga Berhati-hatilah, Ini 10 Faktor yang Memicu Kegagalan dalam Wirausaha. 4. Tentukan badan usaha bisnis tersebut Entah bisnis besar maupun kecil, kamu perlu menentukan terlebih dahulu bagaimana kepemilikannya. Apakah akan dalam bentuk perseorangan, kemitraan, perseroan terbatas, atau korporasi. Jenis dan badan usaha tersebut akan mempengaruhi banyak faktor ke depannya. Salah satunya dalam hal pembayaran kewajiban pajak. 5. Tentukan nama brand Setelah itu, tentukan nama usaha atau brand yang ingin kamu gunakan. Gunakan nama yang sesuai dan bisa menggambarkan bidang usaha yang kamu jalani. Untuk menjaga brand atau merek dagang yang kamu gunakan, segera daftarkan secara resmi di HKI. Jika bidang usaha yang kamu pilih bersinggungan dengan ranah online, daftarkan juga nama domain sesuai dengan nama usaha atau brand yang kamu pilih. 6. Lakukan pengurusan dokumen dan izin usaha terkait Legalitas dokumen dan izin usaha merupakan salah satu hal yang tergolong cukup penting. Jenis dokumen dan izin cukup beragam, tentunya sesuai dengan bidang usaha yang kamu jalani. Sebagai contoh, untuk jenis usaha makan kemasan, biasanya harus memiliki sertifikat halal dari MUI dan terdaftar di badan POM. Baca Juga Faktor Keberhasilan Wirausaha yang Buat Bisnis Langgeng. 7. Tentukan sistem akuntansi dan keuangannya Untuk jenis usaha kecil, mungkin sistem pencatatan keuangannya tidak serumit dengan bisnis besar. Semakin bertumbuhnya usaha tersebut, maka pencatatan keuangannya juga akan semakin kompleks. Proses ini juga berkaitan dengan berbagai hal-hal lainnya, seperti pembuatan dan pengelola anggaran, pemasukan, utang dan piutang, banyaknya barang masuk dan keluar, pembayaran pajak, dan hal-hal lain terkait keuangan. Kamu bisa meng-hire tenaga ahli di bidang ini atau menyewa jasa konsultan akuntan dan keuangan. 8. Menyiapkan lokasi yang tepat Tempat yang strategis akan berpengaruh pada kelangsungan bisnis kamu ke depan. Untuk lokasi operasional, seperti gerai atau cabang usaha, pastikan lokasi tersebut cukup strategis dan mudah dijangkau konsumen. Pertimbangkan juga apakah usaha yang kamu bangun memiliki kantor pusat dan cabang yang berbeda. Jika iya, tentukan di mana lokasi kantor pusat berdiri, di mana lokasi toko atau kantor cabangnya berada, serta bagaimana sistem ruangan kantornya. Pilih lokasi sesuai dengan kebutuhan, termasuk apakah harus membeli atau menyewanya. 9. Siapkan dan bangun tim sesuai kebutuhan Jika bidang bisnis yang kamu bangun membutuhkan banyak resource, tentu kamu tidak bisa sembarangan melakukan proses recruitment. Kamu harus bisa menemukan karyawan yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan saat itu. Saat usaha yang kamu bangun masih tergolong kecil, kamu bisa merekrut karyawan yang bisa berperan banyak hal. Namun, jika sudah berkembang semakin besar, maka divisi yang dibutuhkan juga akan semakin banyak, seperti bagian produksi, keuangan, pemasaran, dan yang lainnya. Baca Juga 8 Kisah Pengusaha Sukses dari Nol di Indonesia yang Menginspirasi. 10. Lakukan promosi dan pemasaran secara efektif Promosi dan pemasaran berfungsi untuk menarik pelanggan agar mau membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan. Untuk bisnis yang tergolong baru, mungkin kamu harus mencoba banyak channel dan saluran pemasaran terlebih dahulu. Tujuannya, untuk memastikan channel dan saluran mana yang efektif dan bisa kamu gunakan sebagai media pemasaran. Setelah itu, kamu bisa membuat perencanaan pemasaran yang lebih kompleks. Cari ide-ide baru dan segar yang bisa membuat produk atau layanan kamu lebih dikenal publik. Pastikan bujet pemasaran yang kamu gunakan tidak terbuang percuma. Lakukan analisa dan evaluasi kembali, bandingkan biaya pemasaran yang kamu keluarkan dengan return atau omzet yang didapat selama pemasaran berlangsung. Baca juga 10 Rekomendasi Film Motivasi Bisnis Biar Makin Semangat Usaha Nah, itulah langkah-langkah untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Untuk menggapai mimpi tersebut, tentu membutuhkan banyak waktu dan proses yang panjang. Dengan perencanaan yang matang, maka kamu akan lebih siap. Semakin berkembangnya bisnis tersebut, semakin besar juga tantangan dan persaingannya nanti. Setelah mengetahui langkah-langkah untuk menjadi wirausahawan yang sukses di atas, kini saatnya kamu memulai perencanaan usaha kamu. Usaha bisa dimulai dari hal kecil. Kamu juga bisa bergabung dengan Mitra Bukalapak dan mencoba pengalaman bisnis sebagai agen travel, agen ekspedisi, agen emas, dan lain sebagainya. Jangankarena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha. sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia. wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. · Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya: 1. Melalui pendidikan formal. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Gimana sih caranya bisa berwirausaha pada usia muda pasti banyak tuh dipikirkan oleh anak-anak milenial zaman sekarang ? Sebelum kita menumbuhkan bagaimana cara berwirausaha dan menumbuhkan minatnya kita harus tahu dulu apa pengertian dari wirausaha itu adalah penggabungan dari dua kata, yaitu 'wira' dan 'usaha'. Wira artinya pejuang, pahlawan, berbudi luhur, manusia unggul, berwatak agung, dan gagah berani. Sedangkan, usaha merupakan perbuatan atau amalan, berbuat sesuatu dan bekerja. Jika diartikan secara harfiah, maka makna dari wirausaha adalah orang yang membuat suatu produk, menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru hingga mengatur permodalan serta pemasarannya. secara umum, definisi wirausaha adalah suatu kegiatan usaha dengan kondisi seluruh sumber daya dan upaya dibebankan kepada pelaku usaha wirausahawan dalam mengenali produk baru, menentukan konsep dan proses produksi, menyusun strategi hingga memasarkan serta mengatur permodalannya. Tujuan adanya kegiatan ini adalah untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi dibandingkan saat sebelum diolah menajdi suatu barang atau jasa. Orang yang menjalankan kegiatan wirausaha disebut dengan wirausahawan. Dialah yang bertanggung jawab dalam menyusun manajemen operasional dari keseluruhan proses kegiatan tersebut, mulai dari proses pengadaan sampai dengan pemasaran produk. Wirausahawan juga harus tau dan ber kemampuan untuk bisa mengetahui tren pasar agar tidak sampai salah sasaran dalam memasarkan produknya. Pada masa sekarang itu pada masa masa milenial sudah sewajarnya anak remaja berani dalam berwirausaha dan melakukan bisnis muda dengan modal seadanya sesuai kantong pelajar dan berani menampilkan produk nya beberapa cara menumbuhkan minat wirausaha pada generasi milenial yaitu a. Dimulai dari dalam diri manusia itu sendiri yang menjadi faktor pendukung terlaksana nya minat dalam berwirausaha hingga menjadi seorang wirausahawan persiapkan mental dalam diri apapun yang terjadi dalam wirausaha seperti untung rugi itu adalah hal yang wajar dan sudah biasa terjadi. c. Iri pada bisnis orang lain juga bisa menjadi modal utama dalam menumbuhkan minat berwirausaha, mengapa orang lain bisa sukses dan mendapatkan penghasilan sendiri di usia Melihat peluang dari kondisi lingkungan sekitar, apa yang bisa dijadikan roduk yang membantu dan pasti laku dalam masyarakat atau pembeli nantinyae. Mulai berani melakukan planning atau perencanaan apa yang harus di mulai, usaha apa yang mau di buat dan modal yang dihitung sesuai dengan harga pembuatan usaha nanti Memahami strategi pemasaran apa yang sedang tren di kalangan milenial bisa menumbuhkan kreatifitas dalam masih banyak cara lain nya dalam menumbuhkan minat berwirausaha dalam generasi milenial. Tergantung pada niat dan kreativitas pada setiap orangnya. Berani memulai dengan cepat maka akan menuai dengan lebih cepat lagi. referensi 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
DaftarIsi : 1 Pengertian Karakteristik Wirausaha. 2 Karakteristik Wirausaha. 2.1 Memiliki Komitmen yang Tinggi. 2.2 Disiplin. 2.3 Percaya Diri. 2.4 Pantang Menyerah. 2.5 Memiliki Kreativitas Tanpa Batas. 2.6 Berani Mengambil Resiko.
ArticlePDF AvailableAbstractPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi dalam mendorong minat siswa untuk memulai usaha sendiri ditinjau dari indikator input, proses atau pelaksanaan, dan output atau keberhasilan. Desain penelitian studi kasus, penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan deskriptif kualitatif. Kepala sekolah dan guru kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi dijadikan sebagai subjek penelitian. Memanfaatkan pengambilan sampel snowball, subjek penelitian akan dipilih. Wawancara adalah pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Semua mata pelajaran di SMKN 1 Kota Jambi termasuk ke dalamnya pendidikan kewirausahaan. Guru kewirausahaan harus memiliki pengalaman bisnis di rumah dan latar belakang pendidikan kewirausahaan agar dapat memberikan contoh yang baik bagi anak didiknya. Model yang digunakan yaitu yaitu Discovery learning, Inquiry Learning, Program Based Learning dan Project based learning. Indikator penilaian melalui laporan pengamatan, ulangan harian, dan ulangan akhir semester ujian praktik. 2 Infrastruktur yang lebih dari cukup merupakan aspek pendukung. Ketidaktahuan siswa akan pentingnya pendidikan kewirausahaan menjadi kendala utama. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 324 UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA Mohamad Muspawi, Amirul Mukminin, Rika Syaf Putri Program Studi Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Jambi Email authors ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi dalam mendorong minat siswa untuk memulai usaha sendiri ditinjau dari indikator input, proses atau pelaksanaan, dan output atau keberhasilan. Desain penelitian studi kasus, penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan deskriptif kualitatif. Kepala sekolah dan guru kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi dijadikan sebagai subjek penelitian. Memanfaatkan pengambilan sampel snowball, subjek penelitian akan dipilih. Wawancara adalah pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Semua mata pelajaran di SMKN 1 Kota Jambi termasuk ke dalamnya pendidikan kewirausahaan. Guru kewirausahaan harus memiliki pengalaman bisnis di rumah dan latar belakang pendidikan kewirausahaan agar dapat memberikan contoh yang baik bagi anak didiknya. Model yang digunakan yaitu yaitu Discovery learning, Inquiry Learning, Program Based Learning dan Project based learning. Indikator penilaian melalui laporan pengamatan, ulangan harian, dan ulangan akhir semester ujian praktik. 2 Infrastruktur yang lebih dari cukup merupakan aspek pendukung. Ketidaktahuan siswa akan pentingnya pendidikan kewirausahaan menjadi kendala utama. Kata Kunci Pendidikan, Kewirausahaan, Minat Berwirausaha 1. PENDAHULUAN Suatu bangsa harus mampu bersaing dan menjawab segala rintangan yang akan muncul dalam pasar global di masa modern yang mengglobal ini. Akan banyak kesulitan di masa depan, salah satunya adalah dinamika persaingan kerja yang semakin hari semakin berat dan meningkatkan jumlah pengangguran. Pemerintah harus bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini karena jumlah pengangguran produktif terus meningkat akibat keterampilan yang masih kurang. Rendahnya tingkat pendidikan dalam mengembangkan sumber daya manusia menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah pengangguran. Pengembangan 325 sumber daya manusia yang berkualitas dapat difasilitasi dengan pendidikan kewirausahaan. Kewirausahaan membantu orang menjadi lebih percaya diri, mandiri, dan kreatif. Pendidikan kewirausahaan dituntut untuk mampu menata rasa percaya diri, kemandirian, dan kreativitas. Dengan mempelajari kewirausahaan, seseorang dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaannya. Untuk menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan standar sumber daya manusia, pendidikan kewirausahaan lebih menekankan pada penciptaan lapangan kerja dari pada pencarian kerja Hendrato , 2018. Pendidikan Kewirausahaan adalah jenis program pendidikan yang beroperasi di bawah pemikiran bahwa memberdayakan siswa dengan kompetensi membutuhkan pemahaman yang kuat tentang kewirausahaan. Siswa akan memperoleh manfaat tambahan dari pendidikan kewirausahaan yang relevan dengan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan dapat berkolaborasi dengan banyak pihak yang terlibat dalam proses berkat pendidikan kewirausahaan ini. Dengan kata lain, pendidikan kewirausahaan mengembangkan peserta didik yang tidak hanya cakap secara intelektual tetapi juga mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial Aini, 2018. Selanjutnya Delitasari & Hidayah, 2017 menjelaskan bahwa pendidikan kewirausahaan harus dilaksanakan sedini mungkin agar generasi penerus bangsa mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi keberlangsungan hidup. Pendidikan kewirausahaan sebenarnya memiliki beberapa tujuan, namun secara garis besar tujuan pendidikan kewirausahaan adalah untuk membantu memecahkan persoalan bangsa saat ini dengan menumbuhkan kreativitas, keberanian, dan pola pikir kewirausahaan bangsa. Ini akan membantu mengurangi masalah pengangguran. Atau mungkin bisa dicari solusinya, membentuk kesejahteraan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Meskipun hanya 2% pelaku bisnis di Indonesia yang berwirausaha, jumlah ini setidaknya 30% di negara maju. Hal ini akan menjadi masalah bagi dunia pendidikan Indonesia, untuk meningkatkan 326 jumlah pelaku bisnis di Indonesia, agar mahasiswa dituntut untuk menggunakan pendidikan kewirausahaan sejak dini atau sedini mungkin Rohmah , 2017. Secara bahasa Etimonologi mengartikan minat sebagai usaha dan motivasi untuk belajar dan mencari sesuatu. Minat diartikan secara terminologi sebagai keinginan, kesukaan, atau kesiapan terhadap sesuatu. Sesuatu yang dapat menarik perhatian adalah sesuatu yang menarik perhatian. Minat mengungkapkan keinginan, aktivitas, dan preferensi seseorang. Jika seseorang tertarik pada sesuatu, maka minat tersebut akan dipupuk oleh perilakunya Aprilianty, 2012. Aini 2018 menjelaskan minat dan kewirausahaan merupakan komponen dari minat berwirausaha. Salah satu kualitas terpenting, selain bakat dan kecerdasan, yang memengaruhi seberapa baik seseorang mengerjakan tugas adalah minat. Jika seseorang tertarik dengan pekerjaan yang dilakukannya, itu akan terus menjadi peluang besar baginya untuk menyelesaikannya dengan lancar dan sukses. Minat adalah pemahaman seseorang tentang sesuatu yang memotivasi mereka untuk memberikan perhatian penuh pada objek tertentu dan senang terlibat dalam aktivitas yang terkait dengan objek itu. Kepala SMKN 1 Kota Jambi memaparkan beberapa permasalahan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan pada 20 November 2020 berdasarkan temuan kajian awal. Permasalahan tersebut antara lain 1 Pendidikan kewirausahaan tidak berjalan sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh pendidikan kewirausahaan tidak dapat menciptakan manusia yang percaya diri dan siap kerja; 2 Pelatihan pendidikan kewirausahaan masih kurang, hanya dilakukan setahun sekali; dan 3 Terdapat guru yamg mengajar pendidikan kewiirausahaan tidak sesuai dengan latar belakang dari pendidikan kewirausahaan itu sendiri. Oleh karenanya, sebagai seorang pimpinan kepala sekolah memang dituntut untuk cepat merespon keadaan yang ada, sebagaimana yang dikatakan oleh Muspawi 2020 bahwa kepala sekolah hendaknya peduli dan cepat 327 tanggap terhadap kondisi yang ada di sekolah yang ia pimpin, termasuk dalam konteks ini masalah pelaksanaan pendidikan kewirausahaan. Pemerintah mengeluarkan Inpres No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Masyarakat Nasional dan Membina Kewirausahaan dalam upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan memperbanyak jumlah usaha. Tujuan pembelajaran ini adalah untuk membantu masyarakat Indonesia dan seluruh dunia menciptakan inisiatif kewirausahaan. Namun, belum semua SMK di Indonesia mengadopsi konsep pendidikan kewirausahaan. SMK Negeri 1 Kota Jambi merupakan salah satu sekolah yang mengadopsi pembelajaran kewirausahaan. Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan, perumusan kebijakan pendidikan kewirausahaan tingkat SMK, dan variabel-variabel yang mempengaruhi pendidikan kewirausahaan siswa semuanya masih memerlukan analisis. 2. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus case study. Data primer yang diperoleh oleh peneliti adalah berupa hasil wawancara dari pihak sekolah yaitu guru mata pelajaran kewirausahaan dan kepala sekolah di SMKN 1 Kota Jambi. Dalam penelitian ini data sekunder berupa data yang diperoleh dari buku-buku, artikel, dan beberapa literatur yang berhubungan dengan pembahasan penelitian. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik snowball yang dimana teknik snowball ini merupakan teknik beberapa sampel awal digunakan untuk merekrut lebih banyak subjek, atau subjek diminta untuk mengusulkan orang tambahan yang mereka kenal yang memenuhi kriteria sampel yang diperlukan. Sampai peneliti memiliki cukup data untuk dievaluasi, strategi ini terus menumbuhkan populasi responden seperti bola salju yang menggelinding menuruni bukit. Wawancara adalah metode utama pengumpulan data dalam penelitian ini. Pendekatan wawancara melibatkan dua pihak pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan 328 yang diwawancarai yang menanggapi pertanyaan. Dialog memiliki tujuan yang jelas Creswel, 2013. Untuk memperoleh informasi dan statistik tentang pemanfaatan pendidikan kewirausahaan dalam mendorong minat berwirausaha siswa di SMKN 1 Kota Jambi digunakan wawancara mendalam. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian inni adalah teknik ketekunan pengamatan, triangulasi dan mengadakan member check. Peneliti menggunakan model analisis data yang dikemukakan oleh Moleong, 2006 yang mengemukakan bahwa kegiatan analisis data kualitatif dapat diupayakan secara interaktif dan berkesinambungan hingga selesai atau diakhiri, sehingga terjadi kejenuhan terhadap informasi yang diperoleh. Reduksi informasi, tampilan informasi, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi adalah semua komponen analisis informasi. Dapat dijelaskan bahwa dalam menganalisis data penulis melaksanakan langkah-langkah selaku berikut 1. Data reduction Reduksi data. Mereduksi informasi ialah Mengurangi informasi melibatkan meringkas, memisahkan rincian penting, berkonsentrasi pada rincian penting, mencari tema dan pola, dan menghilangkan rincian yang tidak relevan. Ini akan membantu informasi yang diringkas mencerminkan dengan cara yang lebih baik dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data tambahan dan melakukan pencarian yang diperlukan. Memanfaatkan alat teknologi seperti PC dan pengkodean elemen khusus dapat membantu pengurangan informasi. 2. Data display penyajian data. Data yang telah direduksi, setelah itu didisplay. Penyajian data dilakukan dalam wujud penjelasan singkat, bagan, ikatan antar jenis flowchart dan sejenisnya. 3. Conclusion Drawing/ verification. Verifikasi dan kesimpulan adalah langkah selanjutnya. Temuan awal bersifat sementara dan dapat direvisi jika bukti kuat ditemukan untuk menjamin metode pengumpulan data tambahan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 329 Temuan dan hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Kota Jambi dengan 5 peserta tentang Pelaksanaan Pendidikan Kewirausahaan untuk Menumbuhkan Minat Wirausaha Siswa ditinjau dari aspek Input, Proses, dan Output disajikan sebagai berikut Penerapan Pendidikan Kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi dilihat dari Segi Input, Proses, dan Output Pendidikan kewirausahaan yang ada pada SMKN 1 Kota Jambi terintegrasikan pada semua mata pelajaran. Mata pelajaran ini didapatkan oleh semua jenjang kelas dan bidang keahlian di SMK. a. Input Tidak ada prasyarat tes peminatan pendidikan kewirausahaan untuk dapat mengikuti pelatihan pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi. Semua jenjang dan kelas SMKN 1 Kota Jambi memasukkan pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulumnya. Semua jurusan di SMK wajib mengikuti mata kuliah Produk Kreatif. Oleh karena itu, fokus kurikulum kewirausahaan SMKN 1 Kota Jambi menitikberatkan pada Mata Pelajaran Produk Kreatif. SMKN 1 Kota Jambi memilih seseorang tenaga pendidik pendidikan kewirausahaan setidaknya telah berwirausaha di kalangan masyarakat. Perihal ini bertujuan supaya tenaga pendidik bisa sebagai subjek dari pendidikan kewirausahaan sehingga siswa dengan mudah dalam mempelajari pendidikan kewirausahaan karena tenaga pendidik yang mengajar mereka telah menguasai kewirausahaan itu sendiri. Selain itu guru juga dapat berfungsi sebagai motivator secara langsung dan contoh yang baik bagi siswa. Jika guru yang mengajar kewirausahaan telah menguasai teknik kewirausahaan maka siswa dengan mudah mempercayai suatau keberhasilan dari kewirausahaan. Khusus buat guru Pembelajaran Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK N 1 Kota Jambi memanglah telah mempunyai kualifikasi sendiri yang wajib dipunyai oleh pendidik dari mata pelajaran Pembelajaran Kewirausahaan tersebut. 330 Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh guru yang mengajar pendidikan kewirausahaan sebagai berikut “sayakan lulusan dunia usaha jadi saya harus mampu memberikan contoh kepada rekan saya serta peserta didik. Jadi, saya bukan hanya mengajar tentang kewirausahaan, tetapi juga melakukan wirausaha dirumah. Saya punya kos-kosan, trus juga didunia fashion seperti menjual baju, boneka, bantal dengan cara online dan marketplace ya. Selain itu saya juga ada bisnis jual beli tanah” Berdasarkan pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Suharsaputra, 2018 Kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di dalam satuan pendidikan. Kepala sekolah bertugas sebagai pemimpin susatu organisasi, selain itu kepala sekolah merupakan penanggungjawab kegiatan yang dilaksanakan di dalam satuan pendidikan tersebut. Menjadi seorang kepala sekolah dituntun agar kompeten didalam menjalankan tugasnya serta dapat memimpin semua komponen yang ada di dalamnya seperti siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pendidikan/pembelajaran, kepala sekolah memiliki pengaruh besar pada peningkatan mutu proses pembelajaran di sekolah, baik melalui pelaksanaan mata pelajaran kewirausahaan yang efektif maupun kebijakan dalam meningkatkan kompetensi para pendidik. Sudah sewajarnya kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan berkewajiban dalam membantu guru meningkatkan dan memperbaiki keterampilan mengajar yang dimilikinya. b. Pelaksanaan/Proses Program yang mendukung pendidikan kewirausahaan di SMK N 1 Kota Jambi diantaranya yaitu bazaar atau pameran hasil karya siswa, kunjungan industri, dan Bisnis center. Setahun sekali, SMKN 1 Kota Jambi menyelenggarakan bazaar. Bazaar menampilkan dan bertukar karya siswa. Produk akhir dari pengolahan ini dapat berupa kerajinan atau makanan yang diteliti sebelumnya. Berbagai bisnis dan industri lokal dikunjungi 331 selama kunjungan industri. Semua siswa hadir dalam kunjungan ini. Mahasiswa dapat memahami bagaimana sesuatu diproses hingga proses pemasaran dengan praktik ini. Siswa harus menyusun laporan pengamatan setelah kunjungan selama mereka berada di lapangan. Bisnis center merupakan salah satu wujud kepedulian pihak sekolah terhadap siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK selaku wadah untuk siswa menjual benda hasil produksinya. Empat metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 digunakan dalam model pendidikan di SMKN 1 Kota Jambi. Ini menggunakan model dan mengutamakan aplikasi dalam kewirausahaan dengan lebih menekankan pada model pendidikan pembelajaran berbasis penemuan dan berbasis proyek. Model pendidikan discovery learning diterapkan antara lain ialah dengan membagikan lebih banyak lagi motivasi kepada siswa. Perihal ini didapatkan kala siswa melaksanakan kunjungan ke industri. Laporan temuan dari magang industri diperlukan dari siswa. Mahasiswa disarankan untuk dapat mempelajari bagaimana suatu industri dikelola, dimulai dengan isu-isu terkini dan bekerja menuju solusi. Sedangkan model pembelajaran project based learning model pembelajaran yang lebih menekankan kepada praktek daripada teori. Model seperti ini lebih disukai oleh siswa karena siswa dapat langsung mempraktekkan kreatifitas mereka secara langsung. Guru mempersiapkan rencana kegiatan belajar mengajar semacam RPP, silabus, serta wujud produk yang hendak diajarkan. RPP terbuat sendiri oleh guru yang bersangkutan. Di dalam RPP inilah hendak tercantum rencana pendidikan yang hendak dilaksanakan cocok dengan kurikulum yang berlaku. Guru mengantarkan modul pendidikan berbentuk langkah- langkah awal dalam pembuatan produk setelah itu siswa langsung mempraktekkan sesuai dengan arahan yang diberikan. Pendidikan ditunjukan kepada menciptakan sesuatu produk serta pemasukan dan guru diberikan kebebasan dalam merumuskan tata cara yang diidamkan. 332 Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh salah satu guru yang mengajar pendidikan kewirausahaan sebagai berikut “memang praktek yang lebih ditekankan ya. Kira-kira praktek 70% dan teori 30 %. Karena apa, karena ya praktek kan lebih diutamakan. Nilai praktek lebih ditekankan karena dengan praktek siswa akan belajar langsung bagaimana menjadi wirausaha yang sebenarnya” Hal ini sejalan dengan pendapat Alviana 2017 adapun tujuan utama dari pendidikan kewirausahaan ialah membentuk jiwa wirausaha dari peserta didik agar peserta didik tersebut dapat menjadi individu yang kreatif, inovatif, dan produktif. Jadi, secara umum pola dari pendidikan kewirausahaan harus mencakup dari teori, praktik serta implementasi. Teori diarahkan agar dapat mempelajari pengaruh tentang berwirausaha gunu menyentuh dan mengisi aspek kognitif peserta didik agar mempunyai paradigma wirausaha. Praktik yang dimaksudkan adalah untuk kegiatan berdasarkan teori yang telah didapatkan dari proses pembelajaran, agar peserta didik dapat merasakan teori yang telah dipelajarinya agar dapat dipraktikkan dan dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun masyarakat sekitar. c. Output/Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penilaian guru terhadap peserta didik, diantaranya 1 Melihat dari keseharian, tanggungjawab dan keseriusan siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas masing-masing. 2 kerapian, kreatifitas, keseuaian, dan ketelatenan siswa dalam membuat atau menciptakan setiap produk yang telah dihasilkan oleh siswa tersebut. 3 Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa sudah memiliki satu keahlian dengan apa yang diajarkan oleh guru tersebut di kelas maupun praktek. 333 Hal ini juga ditegaskan oleh salah satu guru yang mengajar pendidikan kewirausahaan sebagai berikut “bisa menggunakan soal objektif, soal esay, dengan pengalaman-pengalaman. kalau saya sih lebih menekankan kepada hasil laporan praktek atau dilihat dari praktek itu sendiri ya. Ujian, tes, dan ulangan juga menjadi faktor penting ya dalam menentukan siswa itu sudah berhasil atau belum” Sesuai dengan Permendikbud No 81 Tahun 2013 tentang implementtasi kurikulum, perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang membuat Identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, Indikator pencapaian Kompetensi, Penilaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan sumber belajar. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Kewirausahaan a. Faktor Pendukung Pendidikan Kewirausahaan di SMK N 1 Kota Jambi Dalam pelaksanaan Pendidikan Kewirausahaan di SMK N 1 Kota Jambi mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Faktor-faktor yang mendukung kelancaran pendidikan kewirausahaan diantaranya 1 Saran prasarana yang tergolong lengkap sehingga memudahkan siswa untuk melaksanakan pendidikan kewirausahaan. Laboratorium menjadi salah satu sarana prasaran yang sangat mendukung dari kelancaran proses pembelajaran serta terdapat tempat khusus bagi siswa untuk menjual karya yang telah dibuat yaitu bisnis center. 2 Mendapatkan motivasi, partisipasi dan pengahargaan yang diberikam oleh kepala sekolah dan guru secara langsung berupa pujian terhadap produk yang telah dibuat. Hal ini sejalan laporan Purwaningsih 2021 bahwa pentingya keberadaan motivasi ekstrinsik dalam menumbuh kembangkan minat berwirausaha. 334 3 Kompetensi pendidik juga faktor pendukung terhadap optimalnya pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi. Salah satunya adalah guru yang berkompeten dalam mengajar pendidikan kewirausahaan walaupun dengan jumlah terbatas. b. Faktor Penghambat pendidikan kewirausahaan di SMKN 1 Kota Jambi Beberapa faktor yang menjadi penghambat pendidikan kewirausahaan diantaranya adalah 1 Kurangnya jumlah tenaga pendidik yang mengajar pendidikan kewirausahaan yang mempunyai latar belakang sesuai dengan pendidikan kewirausahaan. 2 Faktor dari diri seorang siswa itu sendiri dapat menjadi faktor penghambat terlaksananya pendidikan kewirausahaan. Kesadaran siswa yang masih beragam atau dengan kata lain siswa berasumsi bahwa pendidikan kewirausahaan masih tidaklah begitu penting untuk dipelajari. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapatlah disampaikan kesimpulan 1. Pendidikan kewirausahaan dimanfaatkan dari sisi input, proses, dan outcome di SMKN 1 Kota Jambi bahwa pendidikan kewirausahaan diajarkan pada semua jenjang dan kelas. Bazar yang merupakan program tahunan ini merupakan program yang mengedepankan proses pembelajaran pendidikan kewirausahaan. Selain itu, ada latihan observasi lapangan, perjalanan industri, dan pusat bisnis tempat siswa dapat mengiklankan barang mereka. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis program, pembelajaran inkuiri, dan model pembelajaran penemuan. Kuis harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir digunakan sebagai bagian dari proses evaluasi atau penilaian untuk mengukur seberapa baik kinerja siswa dalam pendidikan kewirausahaan, serta ujian praktik dalam bentuk bazar 335 atau pameran hasil karya siswa. 2 Faktor-faktor yang mendukung Pendidikan Kewirausahaan ialah keberadaan sarana dan prasarana yang memadai, serta guru yang dianggap kompeten pada bidang peminatannya. Sedangkan hambatannya ialah kurangnya jumlah tenaga pendidik yang mengajar pendidikan kewirausahaan yang mempunyai latar belakang sesuai dengan pendidikan kewirausahaan. Harapan penulis ke depannya penelitian ini dapat dilanjutkan pada skala yang lebih luas, agar manfaat penelitian ini bisa lebih menyentuh lapisan masyarakat yang lebih luas pula. DAFTAR PUSTAKA Aini, Qurotul. 2018. Implementasi pendidikan kewirausahaan untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa kelas X pada program enterpreneur di SMA Excellent Alyasini Pasuruan. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Alviana, N. 2017. Pendidikan kewirausahaan di SMK Batik Perbaik. Jurnal Kebijakan Pendidikan. Edisi 6 h. 577-585. Aprilianty, E. 2012. Pengaruh kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan terhadap minat berwirausaha siswa SMK. Pendidikan Vokasi, 23. Creswell, J. 2013. Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Yogyakarta Pustaka Belajar. Delitasari, I., & Hidayah, N. 2017. Implementasi pendidikan entrepreneurship di SD entrepreneur. The 6th University Research Colloquium, 179-186. Hendrato, M. L. 2018. Implementasi pendidikan kewirausahaan di SMP negeri 15 Yogyakarta the implementation of entrepreneurial education program at junior high school 15 Yogyakarta. Kebijakan Pendidikan, 76. Moleong, L. J. 2006. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung Remaja Rosda Karya. Muspawi, Mohamad. 2020. Strategi Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 202, Juli 2020, 402-409. DOI Purwaningsih, Dewi. 2021. Pentingnya Motivasi Dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha. ETNIK Jurnal Ekonomi - Teknik, Volume 1 Issue 2, h. 69-72. Rohmah, L. 2017. Implementasi Pendidikan entrepreneurship pada anak usia dini di tk khalifah sukonandi yogyakarta. Pendidikan Anak, 31, 15-26. Suharsaputra, U. 2018. Supervisi pendidikan pendekatan sistem berbasis kinerja. Bandung Refika Aditama. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this spirit and entrepreneurship education have grown everywhere. But ideally this spirit is implanted as early as possible. So far there has been no serious kindergarten to support this entrepreneurial spirit. TK Khalifah who has tauhid education and entrepreneurship. This research focuses on 1 how the implementation of entrepreneurship education in Khalifah kindergarten, 2 entrepreneurship education activities in Khalifah Kindergarten, and 3 factors that support and obstruct early childhood entrepreneurship education in Khalifah Kindergarten. This research is qualitative research, and data collected by interview, documentation, and observation. Data analysis with reduction, display, and verification / conclusion. The results showed that the implementation of entrepreneurship education in early childhood in Khalifah kindergarten is integrating entrepreneurial values in ApriliantyTujuan penelitian untuk mengungkapkan pengaruh potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha. Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto. Populasi adalah siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel sebanyak 113 responden ditentukan menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan instrumen angket dan tes. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensia. Penelitian menunjukkan minat berwirausaha relatif rendah 48,67%, potensi kepribadian wirausaha memberi pengaruh cukup berarti terhadap minat berwirausaha 27,3%, pengetahuan kewirausahaan berpengaruh berarti terhadap minat berwirausaha 13,7%, lingkungan keluarga memberi pengaruh yang berarti terhadap minat berwirausaha 22%. Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga sebesar 42,2 persen terhadap minat berwirausaha. THE EFFECT OF ENTREPRENEUR PERSONALITY, ENTREPRENEURSHIP KNOWLEDGE, AND ENVIRONMENT ON ENTREPRENEURIAL INTEREST OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTSAbstractThe Effect of Potential Entrepreneur Personality, Entrepreneurship Knowledge, and Environment on Entrepreneurial Interest of Vocational High School Students. The purposes of this research are to reveal the effect of potential entrepreneur personality, entrepreneurship knowledge, and environment on the entrepreneurial interest. This study uses the ex post facto approach. The population is Agriculture vocational high school students in Daerah Istimewa Yogyakarta. A sample of 113 respondents is established using the proportional random sampling technique. The data are collected using questionnaires and a test. The data are analyzed using descriptive statistics and statistical inference. The results show that almost half of students have a low entrepreneurial interest. The results also show that potential entrepreneur personality gives a positive and significant effect on entrepreneurial interest Entrepreneurship knowledge has a significant positive effect on entrepreneurial interest Family environment has a significant positive effect on entrepreneurial interest 22%. The potential entrepreneur personality, entrepreneurship knowledge, and family environment collectively have the effect of percent on the entrepreneurial pendidikan kewirausahaan untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa kelas X pada program enterpreneur di SMA Excellent Alyasini Pasuruan. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim MalangQurotul AiniAini, Qurotul. 2018. Implementasi pendidikan kewirausahaan untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa kelas X pada program enterpreneur di SMA Excellent Alyasini Pasuruan. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim kewirausahaan di SMK Batik PerbaikN AlvianaAlviana, N. 2017. Pendidikan kewirausahaan di SMK Batik Perbaik. Jurnal Kebijakan Pendidikan. Edisi 6 h. design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixedJ CreswellCreswell, J. 2013. Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Yogyakarta Pustaka pendidikan entrepreneurship di SD entrepreneur. The 6th University Research ColloquiumI DelitasariN HidayahDelitasari, I., & Hidayah, N. 2017. Implementasi pendidikan entrepreneurship di SD entrepreneur. The 6th University Research Colloquium, pendidikan kewirausahaan di SMP negeri 15 Yogyakarta the implementation of entrepreneurial education program at junior high school 15 YogyakartaM L HendratoHendrato, M. L. 2018. Implementasi pendidikan kewirausahaan di SMP negeri 15 Yogyakarta the implementation of entrepreneurial education program at junior high school 15 Yogyakarta. Kebijakan Pendidikan, 76.Metodologi penelitian kualitatif. Bandung Remaja Rosda KaryaL J MoleongMoleong, L. J. 2006. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung Remaja Rosda Menjadi Kepala Sekolah ProfesionalMohamad MuspawiMuspawi, Mohamad. 2020. Strategi Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 202, Juli 2020, 402-409. DOI PurwaningsihPurwaningsih, Dewi. 2021. Pentingnya Motivasi Dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha. ETNIK Jurnal Ekonomi -Teknik, Volume 1 Issue 2, h. 69-72. 4BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan .Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko, Tips Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship Entrepreneurship adalah keyakinan kuat yang ada dalam diri seseorang untuk mengubah dunia melalui ide dan inovasinya. Keyakinan ini kemudian ditindaklanjuti dengan keberanian mengambil risiko untuk mewujudkan ide dan inovasinya tersebut melalui organisasi yang didirikan, mulai dari membangun, memelihara, mengembangkan, hingga menghasilkan dampak nyata bagi dunia. Orang yang memiliki keyakinan tersebut disebut entrepreneur atau wirausahawan. Menjadi seorang entrepreneur merupakan salah satu langkah untuk mencapai sebuah kesuksesan. Hampir setiap orang ingin menjadi wirausahawan atau sukses, namun hanya segelintir orang yang serius untuk “take action” dan mewujudkan impiannya menjadi entrepereneur sukses. Risiko dan perencanaan yang terlalu lama seringkali menjadi penghambat seseorang untuk maju dan menjalankan perusahaannya. Untuk membangun bisnis dan menjadi entrepereneur, sebagai langkah awal seseorang harus menumbuhkan jiwa wirausaha dan terjun langsung membangun bisnisnya. Ikuti beberapa tips berikut ini untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship. Memulai Bisnis dengan Niat & Keyakinan Ini termasuk kunci dasar yang harus dimiliki oleh wirausahawan. Bagaimana tidak? Bila kita membuka bisnis tanpa adanya niat dan keyakinan, pasti bisnis tersebut tidak akan berjalan maksimal. Jadikan niat dan keyakinan untuk berwirausaha sebagai pondasi Anda membangun sebuah bisnis. Jika sudah berniat untuk berbisnis, langkah selanjutnya adalah menumbuhkan keyakinan Anda untuk membangun bisnis menjadi nyata dan meraih sukses. Memiliki Kecepatan Melihat Peluang Banyak orang memulai bisnis mandiri karena memanfaatkan peluang yang mereka peroleh di lingkungannya. Peluang harus dicari, bila perlu pergilah melakukan perjalanan sekedar untuk mencari peluang-peluang bisnis. Karena setiap orang yang berwirausaha harus pandai mencari peluang. Dari peluang itulah bisa tercipta produk atau jasa yang dibutuhkan banyak orang. Pelajari Kisah Sukses Orang Lain Ada banyak kisah pengusaha sukses yang membangun kerajaan bisnisnya dari nol, dengan perjuangan yang berat, jatuh bangun dan akhirnya mencapai kesuksesan yang besar. Kisah sukses seseorang dalam berbisnis ini dapat menumbuhkan motivasi Anda untuk melakukan hal serupa dan menghindarkan diri Anda dari ketakutan dan risiko yang akan dihadapi. Motivasi yang tinggi untuk berbisnis secara bertahap akan menumbuhkan jiwa dalam diri Anda. Modal Kebanyakan orang ragu untuk memulai bisnis karena tidak ada modal/uang. Untuk mengatasi hal ini, Anda harus mencari modal. Caranya? Kita harus kerja terlebih dahulu. Kerja pun harus serius. Tidak hanya memandang job desk kita. Kerjakan beberapa hal lain dalam pekerjaan. Selain menambah pemasukan, juga menambah pengalaman kita dalam dunia kerja. Modal juga bisa didapatkan dengan cara meminjam ke Bank ataupun pihak lain. Fokus dalam Berwirausaha Banyak halangan dan rintangan yang akan dihadapi dalam memulai sebuah bisnis. Oleh sebab itu, sikap fokus yang dibarengi keyakinan dan optimis wajib dimiliki oleh seorang entrepreneur agar tidak mudah menyerah dan berhenti di tengah jalan. Memiliki Kemampuan Menjual Hal ini sangat penting dimiliki oleh calon entrepreneur. Bila tidak, semua hanya tinggal angan-angan. Kemampuan menjual adalah satu-satunya cara untuk menarik minat orang agar mau membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan. Dengan terus melatih dan mencoba, kemampuan menjual dapat berkembang dari waktu ke waktu. Lakukan Sekarang Juga Banyak orang menunda dan beralasan untuk tidak memulai bisnisnya, sehingga impiannya untuk memiliki bisnis hanya jalan di tempat tanpa tindakan untuk mewujudkannya. Seorang calon entrepreneur sukses harus memiliki keberanian untuk “take action” dan menghilangkan ketakutan-ketakutannya serta langsung terjun ke dalam . Jika Anda telah memulai dan menjalankan bisnis dengan konsisten, dengan sendirinya mental dan jiwa entrepreneurship akan terbentuk. Itulah tips menumbuhkan jiwa dengan baik. Ingat, pengusaha dan entrepreneur berbeda. Seorang entrepreneur memiliki jiwa pengusaha, tapi seorang pengusaha belum tentu memiliki jiwa entrepreneur. Setelah memulai bisnis, Anda harus mengelolanya dengan baik agar dapat bertahan lebih lama dan berkembang dengan cepat. Jurnal adalah software akuntansi online yang memberikan kemudahan berupa aplikasi akunting dalam mengelola keuangan bisnis dengan mudah, cepat, aman, dan nyaman sehingga dapat membantu Anda mengembangkan bisnis, seperti aplikasi akuntansi untuk UKM.Faktanya minat mahasiswa untuk berwirausaha masih rendah. Di tahun 2011 tercatat 10.000 lebih mahasiswa mengikuti program sarjana wirausaha namun hanya 5.000-an yang merealisasikannya. Dari 4,8 juta mahasiswa hanya 7,4 persen yang meminati wirausaha. Selain itu seperti yang dikemukakan oleh Ant (2015), bahwa
Di zaman sekarang nampaknya mulai menjamur pengusaha muda dari berbagai jenis lini bisnis. Hal ini merupakan perubahan yang cukup besar mengingat sebelumnya begitu banyak orang yang lebih memilih menjadi karyawan atau pekerja kantoran biasa. Lalu, kita berpikir untuk juga ikut memulai bisnis sendiri dan tidak lagi menjadi karyawan. Apakah ini mungkin?Di masa-masa kita bersekolah dan kuliah, mungkin kita lebih banyak diajarkan untuk mengerjakan tugas-tugas sebagai persiapan kita bekerja. Tidak banyak mata kuliah yang mengajarkan kita untuk menjadi wirausahawan. Apakah mungkin untuk memulai menjadi wirausaha tanpa bekal pendidikan tertentu? Jawabannya adalah sangat mungkin. Sebagai awal mula kita terjun ke dunia wirausaha, hal pertama yang harus kita miliki adalah jiwa wirausaha. Dengan memiliki jiwa wirausaha, kita akan lebih bisa kuat merintis usaha yang kita dirikan dan lebih bisa bertahan menjalankan bisnis tersebut. Berikut ini adalah 10 tips menumbuhkan jiwa wirausaha yang bisa kamu cobaKuatkan tekad dan niatHal pertama yang harus kamu lakukan adalah menguatkan tekad dan niatmu. Jangan sampai keinginan untuk menjadi wirausaha hanya karena ikut-ikutan tren atau keinginan sementara saja. Dengan kamu menguatkan tekat dan niat, nantinya kamu akan siap menghadapi segala rintangan dan cobaan yang pasti akan kamu dapatkan selama merintis usaha. Baca juga Tips Sukses di Usia MudaBuat target dan rencana masa depanTarget dan rencana akan membuatmu lebih siap membangun usaha. Dengan adanya target dan rencana, kamu juga akan lebih mudah membuat langkah-langkah bisnis yang harus dijalani dan lebih mudah mengukur kinerjanya. Target dan rencana ini juga akan membuatmu lebih termotivasi mendirikan bisnis yang semakin maju dari waktu ke ide bisnisAsah terus idemu untuk mendirikan bisnis. Kamu tidak mungkin bisa menjadi wirausahawan jika tidak memiliki ide bisnis. Tidak perlu melangkah terlalu jauh untuk mendirikan bisnis. Kamu bisa memulainya dari hal yang terlihat kecil, namun merupakan hobi dan minatmu. Dengan begitu, kamu bisa memiliki bisnis yang menarik sekaligus menyenangkan untuk kamu lakukan. Baca juga Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Prestasi SeseorangUkur resiko yang mungkin munculKamu tidak mungkin mendirikan bisnis yang tidak terukur dan tidak kamu ketahui resikonya. Cari tahu resiko bisnis apa yang mungkin muncul sebelum kamu memulai bisnis tersebut. Kamu pun bisa mempersiapkan plan A, plan B dan seterusnya untuk menghadapi resiko-resiko tersebut. Dengan kamu mengukur resiko terlebih dahulu sebelum kamu memulai usaha, kamu akan lebih siap jika resiko-resiko tersebut kisah bisnis orang lainUntuk menumbuhkan jiwa wirausaha, kamu tidak selalu harus belajar dari buku atau pengalamanmu sendiri. Seringkali pengalaman orang lain bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk menumbuhkan jiwa wirausaha. Cobalah untuk membaca kisah sukses bisnis orang lain yang juga bisa memberimu pandangan baru dan semangat untuk mendirikan bisnis jugaFaktor yang Mempengaruhi Konsep DiriCiri-Ciri Orang Cerdas Menurut PsikologiMembaca kisah sukses orang lain akan membantumu menghadapi fase-fase bisnis yang mungkin telah dialami orang lain. Hal ini tentu akan membantu mempersiapkan diri dan tidak membuatmu kaget jika hal buruk tersebut terjadi pada bisnismu. Selain itu, dengan membaca kisah sukses orang lain, kamu mungkin akan menemukan tips-tips sukses yang belum tentu kamu dapatkan dari membaca buku rasa optimisPersiapkan mentalmu untuk menghadapi rintangan yang pasti akan kamu alami saat merintis bisnismu nanti. Hal yang paling utama adalah optimisme yang akan membuatmu tetap yakin untuk melanjutkan bisnis dan mencapai targetmu. Tanpa rasa optimis, kamu akan mudah menyerah dan tidak ingin melanjutkan usaha. Tentu hal ini akan menggagalkan keinginanmu menjadi seorang jugaManfaat Berpikir PositifCara Meningkatkan Rasa Percaya DiriCara Mengatasi Frustasi Dalam PsikologiJangan sampai kamu memiliki rasa pesimis saat memulai dan merintis sebuah bisnis. Tidak hanya menghalangi mencapai target, pesimisme akan membuatmu takut menghadapi tantangan dan perubahan yng pasti terjadi di dunia awal kamu sudah memiliki target dan rencana bisnis. Maka, fokuslah pada hal itu. Jangan mudah melirik bisnis tetangga’ karena hal itu akan membuatmu tidak fokus dan justru mengacaukan rencana awalmu. Dengan kamu fokus pada target dan rencana awal, kamu akan lebih mudah menjalankan step by step rencanamu dan tidak terganggu pikiran yang tiba-tiba muncul dan membelokkan tujuanmu. Baca juga Tips Menumbuhkan Jiwa KepemimpinanMaka, fokuslah pada target dan rencana awal. Fokus tidak berarti kamu hanya melakukan satu hal yang kamu rencanakan saja. Tetap ada kemungkinan buruk di tengah jalan. Namun, dengan kamu fokus pada tujuan yang sudah kamu definisikan di awal, kamu akan lebih bisa mencari solusi jika ada rintangan di tengah perjalanan bisnis. Terus buat perbaikan yang berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas bisnismu dan kelas wirausahaKini banyak sekali seminar dan kelas yang dibuat untuk para pemula dalam dunia bisnis. Kelas seperti ini akan sangat bermanfaat untuk kamu ikuti. Kelas wirausaha juga akan memberimu tips menumbuhkan jiwa wirausaha yang mungkin tidak kamu dapatkan di tempat lain. Di sini kamu bisa bertanya langsung kepada para praktisi bisnis dan meminta tips-tips untuk mendirikan bisnis secara langsung pada keberanianSaat kamu memutuskan untuk terjun ke dunia wirausaha, itu berarti kamu sudah siap dengan segala tantangannya. Maka, kamu harus memiliki keberanian sebagai tips menumbuhkan jiwa wirausaha selanjutnya. Jangan mudah terintimidasi dengan bisnis lain atau kompetitor yang lebih berhasil. Jadikan hal tersebut tantangan untuk kamu juga bisa menumbuhkan bisnismu. Dengan memandang persaingan sebagai tantangan, kamu tidak akan mudah takut dan menyerah. Justru, dengan adanya tantangan tersebut kamu akan lebih terpacu untuk lebih berusaha dan berkembang demi kemajuan usahamu. Baca juga Cara Melatih Mental Agar BeraniLatih kepekaan terhadap peluang bisnisSebelumnya sudah disebutkan bahwa kamu harus fokus dalam mengembangkan bisnis yang sudah kamu dirikan. Bukan berarti kamu tidak menerima masukan atau kritik orang lain. Akan tetapi, kamu harus jadikan kritik dan saran tersebut sebagai bahan pengembangan bisnis, bukannya kamu terima mentah-mentah untuk menghentikan bisnis yang sedang berjalan dan mendirikan bisnis lainnya. Latih kepekaanmu untuk menangkap kritik dan saran yang kamu terima sebagai peluang baru yang bisa kamu aplikasikan ke bisnismu saat ini. Yang terpenting, jangan menganggap kritikan dari orang lain sebagai ejekan atau sesuatu yang akan membuatmu jugaDampak Psikologis Media SosialDampak Psikologis Cyber Bullying Bagi Korban10 tips menumbuhkan jiwa wirausaha di atas dapat kamu aplikasikan jika kamu memang ingin beralih haluan sebagai wirausahawan. Bagaimanapun, mental yang siap akan lebih memungkinkan untuk membangun usaha yang maju. Selamat mencoba!Normadan Etika Bisnis/Berwirausaha. Salah satu aspek yang sangat populer dan harus mendapat perhatian dalam dunia bisnis adalah etika dan moral bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh terhadap perusahaan, hal ini juga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaan. Menurut
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kewirausahaan adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis suatu usaha yang menggabungkan inovasi kesempatan dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai tambah yang lebih dalam kewirasuhaan pada generasi muda bisa tumbuh dengan adanya seminar tentang kewirausahaan. Berdirinya pusat belajar di beberapa kampus, hadirnya organisasi yang peduli dengan pengembangan organisasi mengenai kewirausahaan seperti contohnya AKSI Asosiasi kewirausahaan Indonesia. Dengan adanya hal tersebut menunjukkan bahwa banyak pihak yang meyakini bahwa kewirausahaan merupakan salah satu solusi yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ketahui bahwa masalah terbesar yang di hadapi oleh Indonesia adanya banyaknya tingkat pengangguran pemuda, sehingga akan mengakibatkan banyak masalah sosial yang cukup tinggi pula, beberapa masalah sosial yang akan terjadi karena tingginya tingkat pengangguran adalah masalah kemiskinan, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, serta kriminalitas nah dengan adanya kewirausahaan ini bisa membangun ekonomi Indonesia dan peluang kerja bagi generasi muda untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Oleh karena itu menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi generasi muda itu sangat di butuhkan pada era sekarang minat kewirausahaan juga dapat berjalan beriringan dengan penanaman budaya dan literasi di kalangan generasi muda. Melalui budaya literasi menjadikan generasi muda melek dengan informasi, meningkatkan pemahaman, kretivitas dan inovasi di bidangnya serta memanfaatkan peluang-peluang baru khusunya dalam bidang usaha. Banyak sekali artikel tentang kewirausahaan yang bisa kita akses di internet,selain di internet kita bisa juga mempelajari kewirausahaan melalui seminar-seminar. Banyak sekali artikel atau seminar yang membahas bagaimana pengalaman bisnis seseorang,strategi memulai dandan mengelola bisnis berbagai artikel serta seminar lainnya yang dapat menumbuhkan dan memperkuat feeling business generasi muda. Menumbuhkan minat berwirausaha pada generasi muda sebenarnya tidak mudah, namun kalau kita kenali generasi muda, banyak dari mereka yang telah menunjukkan kreatifitas dalam berwirausaha terutama pada jenjang pendidikan, seperti yang kita ketehui bahwa di sekolah- sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas serta perguruan tinggi, mereka sudah di bekali dengan ketrampilan wirausaha yang baik, sekarang tinggal bagaimana kita menumbuhkan minat dan bakat berwirausaha yang baik. Beberapa tips untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada generasi mudaKita bisa mempelajari kisah sukses oranglain, ada banyak kisah pengusaha sukses yang memulai usahanya dari nol, dengan perjuangan yang berat dan tentu jatuh bangun, namun akhirnya menjadi seorang wirausaha yang , kebanyakan orang ragu dalam berwirausaha karna keterbatasan modal atau bahkan tidak ada modal, untuk mengatasi hal ini kita bisa kerja lebih dahulu untuk mendapatkan modal sebelum berwirausaha. Kerjakan hal lain juga dalam pekerjaan, selain menambah pemasukan, juga menambah pengalaman kita dalam dunia kerja, modal juga bisa di dapatkan dengan meminjam ke bank walaupun itu tidak begitu di dalam berwirausaha, sikap focus ini sangat di butuhkan dalam berwirausaha dan jangan lupa selalu di barengi dengan sikap optimis, kedua sikap ini wajib dimiliki oleh seorang wirausaha agar tidak mudah menyerah ketika sedang menjalankan suatu kemampuan untuk memasarkan priduknya dengan baik , nah halini sangatlan penting dimiliki oleh seorang calon wirausaha, kemampuan menjual adalah satu-satunya cara untuk menarik minat orang agar mau membeli produk atau jasa yang kiyta sekarang juga dan jangan pernah menunda untuk memulai bisnis. Lihat Entrepreneur Selengkapnya
- Ցዙቢ ልաрεди ውкрኂг
- Сни խጺешаձо
- Оደеж л ዠչևռаζ